BINJAI | okemedan
Komitmen Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dalam mewujudkan generasi sehat terus diwujudkan melalui program imunisasi zero dose. Setelah menyambangi Medan dan Deliserdang, kini giliran Kota Binjai yang menjadi lokasi strategis pelaksanaan program tersebut.
Kegiatan imunisasi massal berlangsung selama tiga hari, 6–8 Oktober 2025, dipusatkan di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Binjai, Jalan Ikan Hiu Nomor 59. Acara ini ditinjau langsung oleh Ketua TP PKK Sumut, Kahiyang Ayu, yang hadir memberikan semangat kepada para orang tua serta tenaga kesehatan.
Dalam sambutannya, Kahiyang Ayu menegaskan pentingnya imunisasi bagi anak-anak usia dini, khususnya balita yang belum pernah menerima vaksin dasar lengkap (zero dose). Menurutnya, imunisasi adalah pondasi untuk menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan siap menghadapi masa depan.
“Anak-anak tanpa imunisasi rentan terserang penyakit berbahaya seperti polio, campak, dan difteri. Maka, kolaborasi semua pihak sangat penting agar tidak ada lagi anak yang tertinggal dari layanan kesehatan dasar,” ujar Kahiyang.
Ia juga mengapresiasi antusiasme para ibu yang hadir dan membawa buah hati mereka untuk mengikuti program ini. Dalam kesempatan itu, Kahiyang bersama Ketua PKK Kota Binjai, Nurhayati Simanjuntak, juga membagikan makanan tambahan balita dan memberikan edukasi pentingnya imunisasi lengkap.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, Sugianto, menyampaikan bahwa program imunisasi massal ini menargetkan 400 balita, baik yang sama sekali belum pernah diimunisasi maupun yang belum tuntas menerima dosis lengkap.
“Selain imunisasi, ada juga layanan pemeriksaan tumbuh kembang, cek kesehatan gratis, hingga IVA test untuk deteksi dini kanker serviks bagi ibu,” jelas Sugianto.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Hamid Rijal, mengungkapkan bahwa keberhasilan pelaksanaan program zero dose di Medan dan Deliserdang bisa menjadi role model bagi kabupaten/kota lain. Bahkan, Deliserdang berhasil meraih penghargaan nasional karena mampu meningkatkan cakupan imunisasi secara signifikan.
“Harapan kami, daerah lain juga mengambil langkah proaktif, baik melalui pendampingan dari provinsi maupun pelaksanaan mandiri,” pungkas Hamid.
Program imunisasi zero dose ini bukan sekadar agenda rutin kesehatan, tetapi bagian dari strategi besar pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan menciptakan generasi emas Indonesia 2045. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan aktif masyarakat, terutama para orang tua.
OM – diur








