Oleh : Indra Efendi Rangkuti
Merosotnya prestasi tunggal putra Indonesia sejak pertengahan 2024 hingga 2025 ini menjadi perhatian dan keprihatinan para pecinta bulutangkis Indonesia. Sejak Jonatan Christie menjadi Juara All England 2024 belum ada lagi tunggal putra Indonesia yang menjadi juara turnamen bergengsi bulutangkis Internasional.
Kondisi ini diperparah dengan cedera yang dialami oleh Anthony Ginting Sinisuka yang membuatnya banyak absen pada turnamen bulutangkis sepanjang 2025.
Seusai Sudirman Cup 2025 Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo mundur dari Pelatnas PBSI.
Hal ini membuat Alwi Farhan menjadi andalan utama Pelatnas PBSI karena pada saat bersamaan Anthony Ginting Sinisuka dalam proses pemulihan cedera.
Alwi Farhan sempat membuka paceklik gelar juara Indonesia setelah sukses menjuarai tunggal putra di turnamen kategori Super 300 Macau Open 2025 yang berlangsung pada 29 Juli – 3 Agustus 2025 setelah di Final menaklukkan pebulutangkis Malaysia Justin Hoh 21-15 dan 21-5.
Namun di tunamen BWF Super 500 Hongkong Open 2025 dan Super 750 China Master 2025 yang berlangsung September 2025 ini tunggal putra Indonesia gagal meraih gelar juara.
Memang kemudian Chico Aura Dwi Wardoyo sukses menjuarai turnamen kategori Super 100 Indonesia Master 2025 setelah di Final pada 21 September 2025 menaklukkan pebulutangkis Korea Selatan Jeon Hyeok Jin dengan rubber set 13-21, 21-9, 21-17. Namun itu tidak membuat kegelisahan akan prestasi tunggal putra Indonesia sirna.
Dengan kondisi inilah para pebulutangkis tunggal putra Indonesia menghadapi turnamen BWF Super 500 Korea Open 2025 yang berlangsung di Suwon Gymnasium di Suwon, Korea Selatan dari tanggal 23 hingga 28 September 2025.

Jonatan Christie yang kini menjadi atlet profesional sejak memutuskan keluar dari pelatnas pada 15 Mei 2025 lalu menjadi sorotan. Sejak terakhir kali menjadi Juara Kejuaraan Bulutangkis Asia 2024 pada 14 April 2024 Jojo panggilan akrabnya belum pernah lagi meraih gelar juara.
Ditambah lagi beberapa kali dirinya sempat dilanda cedera yang membuat prestasinya mandek. Prestasi yang diraihnya setelah keluar dari pelatnas PBSI juga tidak maksimal. Dengan kondisi inilah Jojo bertekad bangkit di Korea Open 2025.
Di babak 32 besar, Jonatan Christie menaklukkan tunggal putra Hongkong Angus Ng Ka Long Cheam dengan straight set 21-11 dan 21-17. Kemudian di babak 16 besar, Jonatan Christie menaklukkan pebulutangkis Taiwan Lee Chia-hao dengan rubber set 22-20,15-21dan 21-15.
Di babak 8 besar Jonatan Christie sukses menyingkirkan pebulutangkis Jepang Kenta Nishimoto dengan straight set 21-14 dan 21-8.
Di Semifinal dengan gemilang Jonatan Christie menaklukkan juniornya Alwi Farhan dalam laga sengit rubber set 18-21,21-14 dan 21-15. Walaupun menang namun Jojo menunjukkan sisi sportif dalam dirinya dengan meminta penonton untuk memberi aplaus kepada Alwi Farhan.
Di final Jonatan Christie berhadapan dengan pebulutangkis papan atas dunia dari Denmark Anders Antonsen
Anders Antonsens endiri bukan sosok asing bagi Jojo karena sebelumnya pernah 12 kali dihadapinya dan keduanya sama – sama memenangkan 6 kali pertandingan. Ini membuat kepercayaan diri Jojo meningkat.
Dan di Final Korea Open 2025 ini Jonatan Christie menunjukkan permainan terbaiknya. Meski sempat mendapat perlawanan ketat dari di awal laga namun akhirnya Jonatan Christie mampu memegang kendali permainan dan memenangkan set pertama dengan 21-10.
Namun di set kedua permainan Jojo agak kendor hingga akhirnya Anders Antonsen mampu mengembangkan permainannya. Akhirnya set kedua dimenangkan Antonsen dengan skor 21-15.
Di set ketiga Jonatan Christie coba bangkit.Namun Antonsen juga tidak mau menyerah. Keduanya silih berganti memimpin. Namun di akhir – akhir pertandingan Jonatan Christie lebih tenang dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan 21-17
Begitu smash Anders Antonsen membentur net dan jatuh di bidang permainan sendiri meledaklah kebahagiaan di wajah Jonatan Christie. Dengan penuh semangat Jojo jongkok sambil berteriak dan mengepalkan tangannya ke udara kemudian bangkit dan berteriak keras sambill mengepalkan kedu tangannya ke udara lalu menyalami Anders Antonsen
Selebrasi berlanjut dengan aksi Jonatan Christie memberi penghormatan kepada penonton termasuk suporter Indonesia yang hadir di arena pertandingan.
Gelar juara ini terasa istimewa bagi Jonatan Christie karena merupakan gelar juara pertama yang diraihnya pasca memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI 15 Mei 2025 lalu sekaligus mengakhiri paceklik gelar juara yang dialaminya sejak menjadi Juara di Kejuaraan Asia 2024 lalu.
Bahkan gelar ini menjadi kado ulang tahun yang indah bagi Jonatan Christie yang baru saja merayakan ulang tahun ke-28 pada 15 September 2025 lalu.
Selamat kepada Jonatan Christie. Semoga ini menjadi awal baik bagi Jonatan Christie untuk terus berprestasi mengharumkan nama Indonesia di pentas bulutangkis dunia.**








