Aktivis PB HMI Dukung Kapolda Nonaktifkan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan

Medan189 Dilihat

MEDAN | okemedan

aktivis PB HMI, Mhd. Isnen Harahap mendukung langkah tegas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto yang menonaktifkan AKPB Oloan Siahaan dari jabatannya sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan.

Seperti diketahui, penonaktifan AKBP Oloan Siahaan sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan dilakukan terkait dengan insiden penembakan yang menewaskan seorang remaja yang diduga terlibat tawuran di Jalan Tol Belmera, Minggu (4/5/2025).

Isnen mengatakan bahwa langkah yang diambil Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu sudah tepat, guna menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengungkapan fakta yang terjadi.

“Untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam menangani suatu kejadian, dibutuhkan langkah tegas dan nyata agar tidak terjadi kecurigaan terhadap institusi kepolisian dan menjaga kepercayaan publik. Ini penting agar proses pengungkapan kebenaran dapat dilakukan secara objektif dan menghasilkan kebenaran yang sebenar-benarnya,” ungkap Isnen dalam keterabgan persnya, Jumat (9/5/2025).

Selain itu, Isnen juga menilai penonaktifan Kapolres Pelabuhan Belawan bukan merupakan bentuk lepas tangan dari Kapolda Sumut, melainkan wujud dari profesionalisme dan komitmen kapolda dalam menegakkan keadilan dan menjaga citra institusi polri.

Menurutnya, keputusan Kapolda Sumut tersebut mencerminkan objektivitas dan profesionalisme dalam merespons kejadian yang menyita perhatian publik. Isnen percaya bahwa Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto telah mempertimbangkan langkah ini secara matang dan sesuai prosedur yang berlaku.

“Langkah yang di ambil dengan melakukan penonaktifan itu sudah sesuai prosedur, bukan berarti dengan melakukan penonaktifan sebagai legitimasi menyatakan bahwa Kapolres Belawan mutlak bersalah, melainkan itu adalah langkah yang harus diambil sampai proses penyelidikan selesai,” pungkasnya.

Isnen juga menambahkan bahwa memang kejahatan sekarang ini sangat meresahkan dan harus mendapat perhatian khusus dan ekstra serta juga menuntut kerja nyata pihak kepolisian.

“Kejahatan hari ini memang luar biasa, sangat meresahkan masyarakat, untuk itu kita harus mendukung pihak kepolisian bekerja ekstra dan nyata, tindak tegas pelaku kejahatan, polri harus menjaga harapan masyarakat terkait keamanan dan ketentraman, tapi tentu dengan prosedur yang berlaku dan jangan bertindak diluar aturan, “tutup Isnen.

Selain Itu Aktivis Hak Asasi Manusia Taufiq Hidayah Tanjung mengapresiasi langkah tegas Kapolda Sumut yang menonaktifkan Kapolres Belawan.

“Kita mendukung dan mengapresiasi langkah tegas Kapolda Sumut, demi menjaga profesionalitas polri tentu langkah ini menjadi langkah yang tepat, kami melihat banyak kejanggalan dalam kejadian penembakan ini yang harus diungkap secara transparan ke publik, bisa kita nilai sekelas kapolres melakukan patroli hanya dengan supir padahal semua kita tau daerah belawan merupakan daerah rawan seharusnya bisa menurunkan petugas lebih banyak serta meminta BKO dari brimob tapi itu tidak dilakukan, maka kapolda dan kompolnas harus melakukan pemeriksaan secara transparan mulai dari SOP penanganan kamtibmas, izin senjata api, tes psikologi dan lainnya” tutupnya

OM – Akbar Aldi Kautsar