MEDAN | okemedan
Konsulat Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan, Sumatera Utara. menggelar Halalbihalal Open House Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, di Hotel Grand Mercure Medan, Jumat (25/4/2025).
Open House dihadiri Konsul Jenderal (Konjen) Malaysia, Shahril Nizam Abdul Malek, Mantan Sekda Provsu Arief Trinugroho, mantan Gubsu Tengku Erry Nuradi, perwakilan Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution, serta turut hadir juga para Konsul Jenderal Kehormatan, Ketua Peradin Sumut dan Medan yang diwakili R. Sagala dan Zulkarnain, perwakilan Pemerintah Provinsi Aceh, Ketua Umum Kadin Sumut Firsal Dida Mutyara, serta Ketua Kadin Medan Arman Chandra, tokoh masyarakat dan tokoh Melayu Sumut, serta sejumlah rektor perguruan tinggi negeri dan swasta.
Konsul Jenderal Malaysia, Shahril Nizam Abdul Malek bersama sitri selaku tuan rumah menyambut para undangan di pintu utama ballroom dandilanjutkan mengabadikan momen foto bersama.
Konjen Shahril Nizam tampak gagah mengenakan pakaian adat khas Melayu Malaysia berupa teluk belanga dipadukan dengan celana panjang yang sewarna dan sarung sebatas lutut yang berfungsi sebagai selendang. Suasana tampak hangat dan penuh keakraban menyelimuti acara halalbihalal tersebut.
Shahril Nizam dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya silaturahmi di penghujung bulan Syawal 1446 Hijriah ini.
Ia mengaku bersyukur dapat kembali menyambut Hari Raya bersama masyarakat dan tokoh-tokoh penting di Sumatera Utara.
“Ini merupakan halalbihalal kedua saya sejak menjabat sebagai Konsul Jenderal Malaysia di Medan. Dalam kurun waktu sekitar 15 bulan, banyak hal yang telah saya pelajari tentang Kota Medan dan masyarakatnya,” ujar Shahril Nizam.
“Teman saya bilang, kalau ingin betah di Medan harus punya tiga hal: klakson yang bagus, rem yang bagus, dan tentu saja lucky (keberuntungan.) Tapi ternyata, itu belum cukup. Yang terpenting adalah memiliki saudara dan teman yang baik,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Menurutnya, open house Aidil Fitri atau Halal Bi Halal ini merupakan satu sambutan tahunan yang amat signifikan bagi Malaysia dan Indonesia.
Secara harfiahnya, halal bi halal adalah bagi melebur segala kesalahan dan kembali kepada sedia kala. Namun secara filosofinya, halal bi halal ini membawa pengertian kesatuan yang amat mendalam.
“Jadi dengan halal bi halal ini selain merupakan suatu tradisi juga memiliki makna filosofi yang mendalam, yaitu membangun persatuan dan kesatuan, serta mempererat tali persaudaraan antara dua bangsa serumpun,” ungkapnya.
Lebih lanjut Shahril Nizam juga mengatakan, pada tahun 2024, Indonesia merupakan mitra dagang ASEAN ke-2 terbesar dan mitra dagang global ke-7 terbesar bagi Malaysia.
Jumlah perdagangan dua hal itu pada tahun 2024 bernilai USD25.50 billion atau RM116.29 bilion, mengalami peningkatan sebanyak 4.5% berbanding USD24.39 bilion (RM111.21 bilion) yang dicatatkan pada 2023.
Pada tingkat Provinsi, kata Shahril Nizam nilai dagangan antara Malaysia dengan Sumatera Utara telah direkodkan melebihi USD1 billion pada tahun 2024 dan Malaysia merupakan pelabur ASEAN ke dua terbesar di Sumatera Utara. Demikian pula halnya dalam bidang parawisata. Malaysia menerima kedatangan 38 juta wisatawan asing.
Dari jumlah tersebut sebanyak 4,1 juta orang merupakan wisatawan dari Indonesia, yaitu hampir 20% mengalami kenaikan dari pada 2023.
Sehingga Februari 2025, kedatangan wisatawan dari Indonesia telah mencapai 774,994 orang. Ini meningkat 14,8 persen dibanding periode yang sama pada 2024.
” Indonesia adalah pasaran pariwisata kedua terbesar bagi Malaysia. Demikian juga Malaysia merupakan pasaran pariwisata terbesar bagi Indonesia;” papar Shahril Nizam.
Untuk itu pada tahun kunjungan Malaysia 2026, negara jiran ini menargetkan lebih dari 4,3 juta kedatangan wisatawan Indonesia pada 2025.
” Saya ingin mengajak kepada para wisatawan untuk berkunjung dan menjelajahi destinasi popular seperti Johor, Pulau Pinang dan Melaka, tetapi juga permata yang tersembunyi seperti Sabah, Sarawak, Kelantan, Perak dan Terengganu,” ungkapnya.
Shahril Nizam mengatakan, berkat usaha kedua negara saling mendukung, ekonomi Malaysia dijangka berkembang antara 4.5 persen hingga 5.5 persen pada 2025.
Menurutnya, ini merupakan pertumbuhan yang stabil setelah mencapai pertumbuhan ekonomi sebanyak 5.1 persen pada 2024 dan 3.6 persen pada 2023.
Kemeriahan Open House Hari Raya 2025 itu diwarnai dengan atraksi pembuatan roti canai yang memukau para undangan dan dilanjutkan ramah tamah makan bersama dengan aneka menu khas Malaysia.
OM – diur