MEDAN l okemedan
Usai menerima bonus PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Pelatih dan atlet cricket Sumut mengambil inisiatif dengan menyisihkan rezeki dari bonus yang terima.
Hasil rejeki yang terkumpul dalam bentuk tali asih diberikan kepada atlet Pelatda yang cidera dan tidak tampil diajang PON 2024. Pemberian tali asih ini dilaksanakan di kantin kolam renang Unimed, Rabu (9/4/2025)
Atlet yang menerima tali asih yakni Nicholas Sibarani (Batubara) dan Billyanto Gajah (Dairi). Keduanya mengalami cidera akibat kecelakaan saat berboncengan naik sepeda motor menuju tempat latihan lapangan Serba Guna Unimed pada 17 Juni 2024 dan Ainun Siregar (Paluta) mengalami cidera saat latihan di lapangan serba Guna Unimed serta Damai Waruwu (Medan) tidak lolos namanya dari 14 Atlet Putri penentuan akhir penetapan atlet yang akan bertanding pada PON 2024 di Batalyon Komando 469 Kopasgat Medan.
Kegiatan tersebut memiliki makna yang mendalam bagi empat atlet yang menerima tali asih dari rezeki bonus pelatih dan atlet cricket PON 2024. Hal ini membuat para atlet yang menerima tali asih dengan mata berkaca-kaca tidak menyangka dapat menikmati bonus juga meskipun terdepak dari tim cricket Sumut.
“Berdasarkan komitmen bersama keluarga besar Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Sumut dan rasa kebersamaan, semangat, solidaritas serta silaturahmi kami memberi rezeki bonus (tali asih) dari atlet dan pelatih cricket peraih medali pada PON 2024 kepada atlet Pelatda yang mengalami cedera dan tidak tampil di ajang PON 2024”, ujar Abdul Hakim Siregar mewakili Pengurus dan Pelatih Cricket Sumut.
Ia menuturkan bahwa pemberian tali asih kepada 3 atlet cidera dan 1 atlet yang tidak lolos menjadi bagain tim cricket Sumut PON 2024, juga sebagai silaturahmi antar pengurus, pelatih dan atlet cricket PON 2024
“Pemberian tali asih ini merupakan inisiatif pelatih dan atlet yang menerima bonus PON 2024. Kami menyisihkan rejeki untuk dikumpulkan bersama untuk diberikan kepada atlet yang mengalami cidera saat melakoni Pelatda dan atlet yang dicoret dari Pelatda. Intinya kami tidak pernah melupakan kerja keras atlet dalam melakoni Pelatda menuju arena PON 2024. Meskipun mereka terdepak atau tercoret dari tim, mereka merupakan bagian dari tim cricket Sumut”, terang Hakim
Hakim menjelaskan pemberian tali asih ini merupakan kepedulian dan kebersamaan keluarga cricket Sumut. Intinya, meskipun mereka tidak berjuang dalam PON 2024. Mereka telah menunjukkan disiplin yang tinggi dalam mengikuti latihan selama Pelatda berjalan. Namun, mereka harus dicoret dari tim sehingga tidak dapat ikut bertanding.
Sementara itu, Nicholas Sibarani mengatakan tidak menyangka dan tidak pernah bermimpi untuk mendapat tali asih dari bonus yang diterima pelatih dan atlet PON 2024.
“Kami tidak pernah menyangka dan bermimpi dapat menikmati bonus PON 2024 yang diberikan pelatih dan atlet. Meskipun, kami tidak berjuang dalam PON, kami terus berdoa semoga tim cricket Sumut dapat menggondol medali Akhirnya menjadi kenyataan.
“Terima kasih kepada Pengurus PCI Sumut, pelatih dan teman-teman seperjuangan atlet yang telah memperhatikan kami. Semoga pemberian tali asih ini bermafaat bagi kami”, tutur Nicholas didampingi Billyanto Gajah dan Damai Waruwu.
Di sisi lain, Ketua Umum (Ketum) PCI Sumut Wangsa Amin menuturkan pemberian tali asih ini sebagai bentuk penghargaan terhadap jerih payah atlet yang telah berjuang membela dan mengharumkan nama Sumut, meskipun mereka terhenti saat Pelatda. Tali asih ini juga sebagai bentuk perhatian PCI Sumut terhadap kesejahteraan para atlet yang mengalami cidera dicoret dari tim.
“Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh atlet dan pelatih yang telah berjuang dengan penuh dedikasi, semangat, dan sportivitas tinggi selama mengikuti PON di bulan September tahun 2024 di Deliserdang. Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pelatih dan atlet secara patungan memberikan tali asih kepada atlet yang cidera yang dicoret dari tim cricket Sumut”, pungkasnya.
OM – dewa lubis