MEDAN | OKEMEDAN
Event Classic Rock Family Gathering yang berlangsung belum lama ini di House of Brew Medan menuai sambutan positif dari penggemar musik rock lawas.
Kehadiran rocker rocker jam terbang tinggi yang masih setia menggauli musik rock sampai saat ini, menjadikan event ini menarik untuk ditonton. Ada sejumlah nama beken di rock-scene nasional seperti gitaris Elpamas Totok Tewel, drummer Jelly Tobing, kibodis Grass Rock Mandow, Adhitya Perkasa drummer Siksa Kubur, Pipit Fitriansyah vokalis B-Purple, Lie Andi bassis Elpamas yang dijuluki John Myungnya Indonesia.
Menjadi lebih menarik karena selain rocker rocker legendaris (meski mereka tak mau disebut legend) , di panggung yang sama juga tampil rocker-rocker Medan. Seperti Kevi vokalis Valhalla, Imam Witness, Izat Ida Sijabat (ketiganya Band TELU), dan grup MT 5050.
MT 5050 “Van Halen”nya Medan
MT 5050 membawakan lagu-lagu pecahbelah milik kelompok asal California, Van Halen. Sejak dibentuk tahun 2018 berformasikan vokalis Amik, David – Guitar, Reva – Bass dan Rahmad – Drum. MT 5050 memang spesial mengcover lagu-lagu Van Halen. Nama MT 5050 menurut David terinspirasi dari judul album Van Halen yang dirilis pada tahun 1986. “Kalau Van Halen 5150, ” ungkap David usai manggung.

Dalam penampilannya malam itu, MT5050 didukung dua Additional Player Drummer Iwan Kiting dari band Lucifer dan Keyboardis Indra Witness.
Kesetiaan mengkover lagu-lagu Van Halen (VH) menjadikan MT 5050 tampil beda dari yang lain. David dan kawan-kawan malam itu membawakan lagu-lagu Van Halen semasa dikawal vokalis awal David Lee Roth maupun setelah digantikan oleh penyanyi dan gitaris veteran Sammy Hagar. Adapun lagu-lagu VH yang dibawakan MT 5050 diantaranya Jump, Hot for Teacher, Judgement Day, Not Enough, Human Being, Can`t Stop Loving You.
Hadirnya MT5050 disambut aplaus oleh pengunjung. Harus diakui, panggung-panggung musik rock di Medan sangat jarang dihiasi lagu-lagu Van Halen.David sang gitaris mengatakan, di era 80-an mereka memang menggemari dan sering memainkan lagu-lagu Van Halen, juga Rush.
Karena itu, wajarlah usai tampil, Totok Tewel, dan bassis Lie Andi dari Elpamas menyampaikan apresiasi kepada David usai manggung. Keduanya mengungkapkan tampilan MT 5050 memberikan warna lain acara malam itu.
Patut dipuji gitarannya gitaris David. Walaupun tak muda lagi namun fingeringnya masih liar. Karakter khas Alex Van Halen terasa hadir. Diback rhythm section bassis dan drummer. mereka berhasil memutar kembali jarum waktu. Lagu-lagu yang dibawakan vokalis Amik pun disambut sukacita. Audiens ikut menyanyikan lagu seperti Jump dan Can`t Stop Loving You.
Rutinitas pekerjaan dan kehidupan tidak membuat personel MT 5050 kehilangan passion soul rock. Kesetiaan mereka terus bermusik patut diacung jempol walau tidak muda lagi. Demikian juga pilihan memainkan lagu-lagu sang idola, Van Halen.
Pada akhirnya, acara Classic Rock Gathering bisa dimaknai berhimpunnya simbol simbol kejayaan musik rockera 60-70-80-an karena di sana bermuara lagu-lagu Deep Purple, Led Zeppelin, Rush, Van Halen, The Cream (oleh band Tolu), Scorpions (dibawakan oleh vokalis Rusdi w/ Iqbal & Friends), dan lain-lain.
Suksesnya event tersebut harus diakui tidak terlepas dari dukungan peralatan dan sound system yang mumpuni. Apalah arti main bagus jika peralatan dan sound belepak peak. Seperti diketahui untuk event ini, seluruh peralatan dan sound system terbilang masih wangi kotak alias baru, berasal dari Omniadeus Sound, rental soundnya David MT-5050. Terdiri dari Marshall JCM 2000, Peavey 5150 SWR / John Paul Jones dan Drum 2 set
Tak pelak, malam itu, bintang-bintang tamu pun tampak sangat menikmati tampilan seluruh line-up di panggung sepeti Totok Tewel yang memperdengarkan lagu lagu instrumental ciptaannya di album proyek solonya. Begitu juga vokalis B `Purple, Pipit Fitriansyah benar-benar mengeksplor makna vokalis rock lewat tampilannya yang sangat enerjik dan atraktif di panggung. Sesuatu yang sudah sangat jarang kita saksikan saat ini di panggung musik. Idiom musik rock benar-benar diwakilinya seperti era 70-an dulu. Usia tua tidak jadi halangan bagi beliau. begitu juga talent Medan, gitaris Iwonk yang terbilang gen milenial lewat performance yang total menambah hangat atmosfer pertunjukan.
Di puncak acara, seluruh musisi dan vokalis naik panggung ngejam bareng. Drummer Jelly Tobing yang tadinya lebih memilih menyumbang nyanyi dari bawah panggung dengan alasan sudah kemalaman, akhirnya tak kuasa menolak permintaan audiens dan musisi lain naik ke stage. Ayah Ikmal Tobing inipun gaspol memainkan drum dengan rovel rovelnya yang khas. Pukulannya masih tap mantap.
OM – diur