Sakit Diabetes, Penyanyi Emilia Contessa Meninggal Dunia Akibat Gagal Jantung

OkeLeisure285 Dilihat

BANYUWANGI | OKEMEDAN

Penyanyi senior yang juga seorang artis film dan politisi, Emilia Contessa meninggal dunia Senin (27/1/2025). Ibunda Denada itu menghembuskan napas terakhir di usia 67 tahun di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Pelantun Layu Sebelum Berkembang itu meninggal pada pukul 18.00WIB  setelah lama menderita sakit diabetes.

Almarhumah sempat berobat di Jakarta untuk menyembuhkan luka di kakinya

Sebelum meninggal dunia, Emilia Contessa sempat menghubungi Denada. Tak lama setelah itu Emilia Contessa dibawa ke rumah sakit karena drop.

“Sore itu ada komunikasi beliau, terus tiba-tiba diberitahu bahwa mama dibawa ke rumah sakit. Itu juga Dena syok banget, tiba-tiba jam 6 udah dikabarin bahwa ibunda udah berpulang. Makanya Denada juga syok sekali, Denada memang bener-bener lagi syok belum bisa berkomunikasi,” jelas Risna, asisten Emilia Contessa.

Adik bungsu Emilia Contessa, Dino Rosano Hansa mengatakan “Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB dibawa ke RSUD Blambangan karena mengeluh sakit. Sebenarnya keluh kesah sakitnya sejak tadi malam, namun dibawa ke rumah sakit pagi tadi,” katanya kepada wartawan saat ditemui di rumah duka di Jalan Gajah Mada Nomor 20, Banyuwangi.Dino Rosano menceritakan, saat tiba di rumah sakit ibunda artis Denada Tambunan itu juga sudah mendapatkan penanganan medis tim dokter RSUD Blambangan.

Namun, sejak pukul 07.00 WIB kondisi kesehatan Emilia Contessa terus menurun, dan sekitar pukul 18.00 WIB meninggal dunia.

“Jadi almarhumah memang punya (penyakit) diabetes, dan dari hasil pemeriksaan tim dokter, diabetesnya naik terus mulai dari 400, 450, 500 sampai (drop),” kata Dino Rosano dikutip dari Antara.

Profil dan karir Emilia Contessa

Emilia Contessa mempunyaoi nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati, Ia putri sulung dari tiga anak dari Hasan Ali yang berdarah Pakistan-Madura dan RA Susiani yang berdarah Jawa-Banyuwangi. Ia suka menyanyi sejak kecil. Ibunya melakukan berbagai usaha agar Emil dapat tampil menyanyi di berbagai acara. Pada tahun 1969, Emil berhasil meraih juara umum penyanyi pop ketika Surabaya menyelenggarakan PON VII di Surabaya yang berlangsung Tanggal 26 Agustus – 6 September 1969. Ajang tersebut membuka jalan Emil menjadi penyanyi profesional.

Emil yang saat itu masih menggunakan nama Emilia Hasan diajak oleh pencari bakat dari Philips Singapura yang mengajak Emil untuk rekaman di Singapura pada tahun 1970.

Satu tahun di Singapura, Emil yang kala itu ditemani ibunya, kembali ke Indonesia. Emil kemudian diperkenalkan pertama kali lewat TV oleh Chris Pattikawa, yang memimpin acara hiburan di TVRI.

Dengan nama baru Emilia Contessa, Emil pun langsung menanjak. Emil merupakan salah seorang dari sedikit penyanyi wanita negeri ini yang memiliki suara sopran yang sangat powerfull dan lantang.

Emil juga memiliki performance atau stage-act yang sulit disaingi penyanyi mana pun pada masanya. Bahkan kala itu ia dijuluki sebagai Singa Panggung Asia oleh majalah Asia Week (1975). dan Majalah New York Time menobatkan Emil sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia dan sempat mendapat beasiswa untuk belajar vocal di Amerika, tetapi karena sudah teken kontrak dengan Club Malam Tropicana, maka beasiswa tersebut tidak diambil. Tetapi kariernya terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika untuk show kecuali Afrika yang belum disinggahinya.

Masa emas Emil adalah di pertengahan tahun 1970-an. Lagu-lagu Emil yang menuai sukses antara lain “Angin November”, “Flamboyan”, “Biarlah Sendiri”, “Bunga Mawar, “Melati”, “Rindu”, “Bunga Anggrek”, “Penasaran”, “Kehancuran”, “Layu Sebelum Berkembang”, “Angin Malam”, “Mungkinkah”, dan banyak lagu-lagu ciptaan A. Riyanto lainnya. Sampai sekarang telah belasan album dihasilkannya termasuk album Islami Samudera Shalawat (2000).

Tak hanya menyanyi, Emil juga menjajal dunia akting. Telah belasan film dibintanginya, antara lain Ratapan Anak Tiri, Tetesan Air Mata Ibu, dan Senja di Pantai Losari. Emil juga pernah dinobatkan jadi Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972 (dan memang cuma sekali itu saja pengangkatan Ratu Foto Model)

Nama Emilia Contessa mencuat dalam pilkada Kabupaten Banyuwangi 2010, ia mencalonkan diri sebagai calon bupati berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Tapi sayangnya pasangan Emilia – AZA kalah di pilkada tersebut dengan hanya mendapatkan 130.792 suara atau 17,62 % suara.

Emilia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili Jawa Timur untuk periode 2014–2019. Ia maju sebagai calon legislatif DPD dapil Jawa Timur, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPD periode 2014–2019 dengan perolehan suara 1.660.542 suara.

Pada tahun 1976, Emilia menikah dengan Rio Tambunan, seorang pejabat Pemda DKI, dan dikaruniai 2 orang anak; penyanyi Denada Elizabeth Anggia Ayu dan Enrico Whenry Rizky yang akrab dipanggil Rico Tambunan. Pernikahan ini berakhir dengan perceraian.

Emil kemudian menikah dengan Abdullah Surkaty dan dikaruniai seorang anak, Muhammad Abdullah Surkaty. Nasib pernikahan keduanya sama seperti sebelumnya. Emilia kemudian menikah dengan pria keturunan arab seorang duda beranak dua, Ussama Muhammad Al Hadar. Dari pernikahan ini, Emil mendapat seorang anak laki-laki Kaisar Hadi Haggy Al-Hadar.

OM – nta, bbs