Pecah! Konser Perdana Dewa Tahun 2025 di Medan

OkeLeisure3843 Dilihat

MEDAN | OKEMEDAN

Band legendaris Dewa sukses menggelar konser spektakuler di Lapangan Astaka, Medan, Sabtu malam tadi (11/1/2025). Pertunjukan ini menampilkan kolaborasi istimewa dengan dua vokalis ternama, Virzha dan Marcello Tahitoe (Ello), menambah semarak penampilan band tersebut.

Kolaborasi antara Dewa dan kedua additional vocalist memberikan warna baru dalam pertunjukan malam itu. Virzha dan Ello mampu membangkitkan emosi mendalam dari setiap lagu, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi Baladewa dn Baladewi —sebutan untuk para penggemar Dewa. Membuktikan popularitas Dewa 19 yang tak pernah surut meski telah berkarya lebih dari tiga dekade,, Virzha dan Ello bergantian menyanyikan lagu-lagu hits Dewa 19 maupun setelah memakai nama Dewa saja.

Tahun ini merupakan rangkaian tur perdana Dewa di Kota Medan. Ribuan penggemar Maladewa terpantau memadati lokasi acara sejak sore hari, dimana pintu dibuka mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 20:00 WIB.

Malam tadi, Dewa membuka konser yang dimulai pukul 20:45 WIB dengan membawakan lagu berjudul “Angin” berkolaborasi dengan vokalis asal Kota Medan yaitu Virzha dan langsung saja disambut antusias oleh penonton dengan ikut bernyanyi.

Selanjutnya, Dewa Featuring Virzha melanjutkan membawakan lagu “Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia” dan “Risalah Hati”

Setelah kolaborasinya dengan Penyanyi Virzha, Dewa 19 juga berkolaborasi dengan Ello. Ia membawakan 3 lagu hits Dewa berjudul “Pangeran Cinta”, “Arjuna”, “Dewi” dan “Kangen”.

Konser malam tadi semakin pecah ketika penyanyi Ello selanjutnya menyanyikan lagu yang berjudul “Roman Picisan” yang aslinya dibawakan vokalis Ari Lasso, diikuti penonton bernyanyi dan bertepuk tangan  sesuai beat yang bagian liriknya yaitu “Malam-malamku bagai malam seribu bintang /yang terbentang di angkasa bila kau disini/ tuk sekedar menemani/ tuk melitasi wangi yang slalu tersaji di satu sisi hati.

Leader dan kibodis Ahmad Dhani juga ikut mengalunkan suaranya. Suami Mulan Jameela itu bernyanyi bersama dengan Ello membawakan lagu “Mistikus Cinta”. Kemudian di satu momen vokalis Ahmad Dhani bernyanyi tunggal mebawakan hits  yang fenomenal yaitu “Madu Tiga” yang diikuti penonton berjoget dan bernyanyi bersama.

Setelah lagu  “Madu Tiga” dinyanyikannya, Ahmad Dhani berbicara “Ini hanya lagu candaan atau jenaka, jangan untuk ditiru”. Seperti diketahui, sebelum bersama Mulan Jameela, pasangan hidup Ahmad Dhani adalah Maia Estianti.

Ahmad Dhani juga melantunkan “Aku Cinta Kau dan Dia” dengan memilih arasemen yang bernuansa mellow. Membuat malam yang sejuk di Kota Medan terasa romantis, galau yang sangat bersahabat dengan angin malam di Lapangan Astaka. Selain versi “mellow’, lagu yang sama juga ada versi ngbeat namun dibawakan The Rock, band project Ahmad Dhani dulu.

Konser Dewa akhirnya dtutup sekitar pukul 22.30 lewat lagu yang sangat familiar di telinga hingga kini yaitu “Separuh Nafasku” dimana Ahmad Dhani nyanyi bareng Virzha dan Ello.

Kolaborasi dengan Virzha dan Ello memberikan nuansa segar pada lagu-lagu tersebut, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi para Baladewa dan Baladewi.

“Puas awak nonton Dewa malam ini, ada pulak anak Medan si Firzha,” ungkap Maharani, seorang mahasiswi . Penonton lain mengungkapkan keinginannya terkabul malam tadi bisa nonton Ahmad Dhani dan kawan-kawan. “Cuma gak lengkap penyanyinya, gak ada om Ari Lasso sama om Once, kalau ada udah lengkap kali,” ujar Fitri Hasibuan yang mensyukuri harga tiket prasale 250k menurutnya cukup murah untuk sekelas Dewa.

Secara keseluruhan, pertunjukan malam tadi berlangsung aman.  Venue (lokasi pertunjukan) di area terbuka Lapangan Astaka sangat representatif  untuk kegiatan mengumpulkan massa dalam jumlah besar seperti konser Dewa ini.  Akses masuk dan keluar penonton maupun kendaraan pengunjungterbilang lancar.

Jauh berbeda dengan di Lapangan Benteng. Begitu ada konser satu Kota Medan macet karena posisi lapangn Benteng berada di tengah tengah kota dan di sekitarnya merupakan jalur padat kendaraan.Cuma, adakalanya penyelenggara secara tersirat  memang sengaja  memilih lokasi seperti lapangan Benteng yang berpotensi menimbulkan kemacetan parah supaya dapat kehebohannya tanpa peduli kepentingan orang lain khuusnya pengguna jalan raya.

OM – Akbar Aldi Kautsar