Polisi Dalami Aktor Intelektual Penyerangan Selambo

Hukum547 Dilihat

MEDAN | okemedan.

Polisi masih terus mendalami siapa aktor intelektual sehingga terjadi pnyerangan terhdap warga Selambo beberapa waktu lalu. Hal ini lantaran ada indikasi pelaku  sengaja dibayar untuk melakukan penyerangan yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan, para pelaku dijanjikan menerima upah sebesar Rp3 juta untuk melakukan penyerangan.

“Terhadap pelaku atau aktor intelektual yang menyuruh ke 11 orang itu melakukan penyerangan masih terus didalami. Saat ini masih ada tiga orang pelaku lainnya dalam pengejaran polisi,” jelasnya kpada wartawan di Medan, Jumat (25/10/2024) sehubungan dengan telah tertangkapnya 11 pelau penyerangan di Selambo.

Tim Satuan Reskrim Polrestabes Medan memberikan tindakan tegas dan terukur (tembak) terhadap para pelaku penyerangan yang terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kabupaten Deliserdang.

“Sebanyak 11 orang berhasil diamankan, dan seorang pelaku harus ditembak pada bagian kakinya karena melawan petugas,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, Jumat (25/10/2024).

Ke 11 pelaku penyerangan yang diamankan itu berinisial FS, MWS, RMS, MTA, MF, AP, AFP, DA, JD, DAW, dan AS. Dari tangan pelaku disita barang bukti sejumlah senjata senapan angin, senjata tajam, air softgun, serta lainnya.

Whisnu menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan ke 11 pelaku itu merupakan kelompok Geng Motor Neleng yang melakukan penyerangan hingga mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia.

“Mereka mengakui perbuatannya dan memiliki berbagai peran, di antaranya membawa senjata tajam, membacok korban hingga melakukan penyerangan,” terangnya.

Kata dia, penyerangan itu terjadi karena masalah persoalan lahan.

“Para pelaku penyerangan itu ketika menjalani pemeriksaan urine juga terbukti positif mengonsumsi narkoba jenis pil ekstasi,” beber mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri tersebut.

OM-ded