Ketua Komanja: Harga Kopi Diprediksi Akan Terus Naik

PANYABUNGAN I okemedan. Harga kopi diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan hingga beberapa tahun ke depan. Hal ini terjadi karena beberapa daerah pada negara pemasok utama kopi mengalami kerusakan dan gagal panen dampak dari pemanasan global.

Demikian disampaikan oleh Syafruddin Lubis, Ketua Koperasi Kopi Mandailing Jaya (Komanja) di Ulu Pungkut, kepada wartawan, Rabu (16/10/2024).

Syafruddin juga menyampaikan perkiraan akan terus naiknya harga kopi global juga sudah diprediksi oleh para pakar sejalan dengan prediksi akan kurangnya pasokan kopi global.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Mandailing Natal ini sangat potensial untuk ditanami kopi, dataran rendahnya untuk kopi Robusta dan pada ketinggian 900 Mdpal keatas untuk Arabika. Ini tentu peluang bagi petani daerah ini untuk terus bertanam kopi Arabika ataupun Robusta tergantung kesesuaian lahannya.

“Untuk Arabika Komanja hari ini membeli gabah dari anggota dan petani pada harga 40 ribu rupiah, sedangkan Robusta 67 ribu dalam bentuk greenbean dari petani, artinya petani kopi Arabika dan kopi Robusta ke depan memiliki peluang untuk memperbaiki ekonominya dari komoditi ini”, ujarnya.

Sementara untuk kuantitas kopi Arabika ataupun Robusta Mandailing sendiri cenderung menurun karena petani belum melihat kopi sebagai sebuah komoditi yang menguntungkan, pada hal kopi itu komoditi yang menggiurkan.

Selain itu petani kopi Mandailing juga akan segera meninggalkan atau tidak merawat kebunnya ketika harga turun, padahal harga kopi turun itu hanya sebentar.

“Petani kopi meninggalkan kebunnya gara-gara harga turun itu terjadi waktu covid, padahal setelah covid harga kopi merangkat naik dan cenderung stabil di harga 40 ribu untuk gabah Arabika dan 60 sampai 65 ribu untuk Robusta,” ucapnya.

OM – Zamharir