MEDAN | okemedan. Nicholas dan Harris Horatius mengawali perolehan medali emas Sumut pada pertandingan hari pertama Cabor Wushu PON XXI/2024 di Gedung Serba Guna (GSG) kawasan Sport Center Sumut, Kamis (12/9/2024).
Tampil di hadapan pendiri wushu Sumut sekaligus Bapak Taiji Indonesia Master Supandi Kusuma, Bapak Wushu Indonesia IGK Manila, Wakil Ketua PB WI Iwan Kwok, Eisen Gauw, Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis, Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song, Tim Manajer Landen Marbun, Nicholas menjadi pembuka kran medali emas Wushu Sumut.
Pewushu Kota Medan binaan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI) ini mencatat poin tertinggi 9,640 di nomor Taijiquan (taiji tangan kosong). Medali perak nomor ini direbut Rainer Reinaldy Ferdiansyah (Jatim) total 9,633 poin dan perunggu miliknya Juan Hendy Irmanto (DI Yogyakarta) total poin 9,606.
Sukses Nicholas diikuti Harris Horatius yang tampil Kamis sore. Peraih medali emas Asian Games 2023 membuktikan dirinya tetap menjadi yang terbaik di nomor Nanquan, setelah mencatat poin 9,643. Tempat kedua Nicholas Karanka (Jatim) 9,616 dan perunggu Akbar Dwi Affandi (Jatim) 9,610.
Sukses Wushu Sumut meraih dua medali emas sesuai tekad Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song yang sebelumnya memang berkeinginan start timnya langsung meraih emas.
“Capaian dua emas ini cukup baik, meski sesungguhnya ada peluang mendapat tiga emas melalui Trisha Luvent di Taijijiquan Putri. Hanya saja dalam pergerakannya yang sedikit goyang saat pendaratan. Kita berharap Trisha bisa lebih baik di Taijijian (taiji pedang) Sabtu,” ujar Darsen didampingi Tim Manajer Landen Marbun.
Secara keseluruhan, penampilan pewushu Sumut menurut Darsen dan Landen sudah cukup baik. Seperti di Wushu Sanda, dari enam atlet yang turun bertanding, lima di antaranya memetik kemenangan. Mereka adalah Elsanda Sitio (52kg putri) menang atas Junisia YL (Banteng), Fereddy Sinaga (52 kg putra) mengatasi perlawanan Refaldo Gohao (Maluku Utara).
Kemudian, Elbi Elisius Brahmana (56 kg putra) menundukkan Kohar (Kaltim), Harry Brahmana (70 kg) mengalahkan Rifqi Bernandi (Sumsel), Roberto Manik (75 kg) menundukkan Denni Daffa (Bengkulu). Satu kekalahan pesanda Sumut dialami Desi Ratnawati Sagala (56 kg putri) kalah 1-2 dari Gita Ariesta.
Master Supandi Kusuma yang sejak pertandingan pagi hingga sore terus mensuport para atlet memberi apresiasi atas penampilan pewushu Sumut.
“Saya rasa ini awal yang baik. Kita optimis di pertandingan-pertandingan berikutnya Sumut masih bisa menambah koleksi medali emas.
Ketua KONI Medan Drs Eddy H Sibarani yang juga hadir menyaksikan lomba mengaku bangga atas pencapaian pewushu asal Kota Medan, Nicholas dan Harris.
“Kita berharap para atlet kota Medan terus memberi konstribusi medali guna mendukung pencapaian Kontingen Sumut meraih posisi lima besar,” ujar Eddy yang hadir bersama pengugurus lainya Liliana Puspasari, Siegfried dan Helti Susilo.
WUSHU EMAS: Atlet wushu Sumut peraih emas foto bersama dengan pendiri wushu Sumut sekaligus Bapak Taiji Indonesia Master Supandi Kusuma dan Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis.
OM – D. Lubis