Pasca Kerusuhan di Inggis Polisi Tangkap 1.000 Orang Lebih

OkeGlobal304 Dilihat

LONDON | okemedan. Pihak berwenang Inggris kini telah menangkap lebih dari 1.000 orang setelah kerusuhan selama berhari-hari yang melibatkan kekerasan, pembakaran, dan penjarahan serta serangan rasis yang menarget Muslim dan migran, kata badan kepolisian nasional pada hari Selasa (13/8).

Kerusuhan, yang terjadi setelah pembunuhan tiga anak perempuan di kota Southport di Inggris utara itu mulai berlangsung setelah serangan 29 Juli secara keliru disalahkan pada seorang migran Muslim berdasarkan misinformasi yang beredar secara daring.

Kekerasan pecah di kota-kota di seluruh Inggris dan juga di Irlandia Utara, tetapi kerusuhan mereda sejak minggu lalu setelah upaya untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat ditingkatkan.

Banyak yang segera dipenjara, dan sebagian menerima hukuman yang lama.

Dewan Kepala-Kepala Polisi Nasional mengatakan dalam keterangan terbarunya bahwa 1.024 orang telah ditangkap dan 575 orang didakwa di seluruh Inggris.


Mereka yang ditangkap termasuk seorang pria berusia 69 tahun yang dituduh melakukan vandalisme di Liverpool dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di Belfast.

Seorang gadis berusia 13 tahun mengaku bersalah atas kerusuhan dengan kekerasan di Pengadilan Magistrat Basingstoke, kata jaksa penuntut, setelah terlihat pada tanggal 31 Juli memukul dan menendang pintu masuk sebuah hotel untuk pencari suaka.

“Insiden yang mengkhawatirkan ini akan menyebabkan ketakutan yang nyata di antara orang-orang yang menjadi sasaran para penjahat ini – dan sangat menyedihkan bahwa seorang gadis muda seperti itu berpartisipasi dalam kerusuhan dengan kekerasan,” kata jaksa penuntut Thomas Power.

Terakhir kali terjadi kerusuhan yang meluas di Inggris adalah pada tahun 2011, ketika penembakan fatal terhadap seorang pria kulit hitam oleh polisi memicu kekerasan beberapa hari di jalan-jalan.

Tindakan hukum yang cepat dan tegas dipandang membantu meredakan kerusuhan pada tahun 2011, ketika sekitar 4.000 orang ditangkap selama beberapa minggu.

Penikaman kembali tejadi di Leicester Square

Kepolisian Metro London pada hari Senin (12/8) mengatakan bahwa mereka menangkap seorang lelaki setelah seorang anak perempuan berusia 11 tahun dan perempuan berusia 34 tahun ditikam di pusat kota London.

Penikaman itu terjadi di Leicester Square, magnet bagi para turis untuk berbelanja, melihat pertunjukan drama dan film. Lokasi lapangan tersebut dan sekitarnya diperkirakan dipadati pengunjung sebanyak 2,5 juta orang setiap pekannya.

Polisi mengatakan bahwa kedua korban dibawa ke rumah sakit. Seberapa parah luka yang dialami para korban belum bisa dipastikan.

Penikaman itu terjadi sewaktu Inggris berada di tengah ketegangan pascakekerasan selama sepekan terakhir antara massa yang meneriakkan ujaran antiimigran dan slogan Islamofobia dengan kepolisian. Kekacauan itu dipicu oleh para aktivis sayap kanan yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan misinformasi mengenai aksi penikaman yang menewaskan tiga orang perempuan dalam kegiatan dansa bertemakan Taylor Swift.

Belum bisa dipastikan apakah penikaman kali ini berkaitan dengan kekacauan tersebut.

Kepolisian telah berurusan dengan aksi unjuk rasa selama akhir pekan, tetapi unjuk rasa kali ini tidak meluas. Para menteri masih bersiaga, kata Kantor Perdana Menteri Keir Starmer dan menambahkan pekerjaannya belum selesai dalam menangani dampak dari kekerasan tersebut.

VOA