PANYABUNGAN I okemedan. Usai memberitakan kegiatan penjualan BBM bersubsidi kepada masyarakat dengan jerigen, seorang wartawan TVRI merangkap jurnalis StartNews.co.id, Agus Salim Hasibuan, mendapat teror dan intimidasi dari seseorang yang diduga berinisial P, warga Aek Garingging, Desa Dalan Lidang, Kecamatan Linggabayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sabtu (10/8/2024).
Intimidasi itu datang setelah wartawan TVRI memberitakan penyelewengan di SPBU 15229022 Kecamatan Linggabayu yang ditengarai menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke konsumen pakai jerigen dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (HET).
P melakukan intimidasi melalui pesan teks dan suara menggunakan aplikasi WhatsApp kepada Agus Salim Hasibuan. Dalam pesannya, P mengatakan warga yang biasanya membeli BBM Pertalite menggunakan jerigen ke SPBU 15229022 Linggabayu akan mendatangi rumah Agus Salim Hasibuan di Kecamatan Panyabungan.
Menurut P, warga akan mendatangi rumah wartawan itu menggunakan 30 mobil. Namun, dia tidak memberitahu kapan waktunya warga tersebut akan datang ke Panyabungan. P sendiri mengaku tidak ikut dengan rombongan warga itu.
“Inda di boto Abang pastina, mangatur rencana Dope alai, au inda jau ikut campur I dik. Jdi dek,,, hati2 dek…” tulis P dalam pesannya berbahasa Mandailing, yang artinya kira-kira “Enggak tahu Abang pastinya (waktu warga akan datang), mereka masih mengatur rencana, saya tidak mau ikut campur. Jadi dek, hati-hati dek.”
P juga mengirimkan voice note (pesan suara) yang menyatakan mereka juga punya orang dalam di Polres Madina.
Menurut pengakuan salah seorang pedagang BBM eceran, manajer SPBU 15229022 Linggabayu diduga terlibat dalam rencana pengerahan massa ke rumah wartawan Agus Salim Hasibuan.
Mendapat pesan intimidasi itu, Agus merasa keselamatan dirinya dan keluarganya terancam. Sebagai wartawan, Agus mengaku menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Wartwan Indonesia terkait pemberitaan dugaan SPBU 15229022 Linggabayu menjual BBM jenis Pertalite ke konsumen pakai jerigen dengan harga melebihi HET.
“Semua berita yang ditulis sesuai kode etik. Selain mendapat data dari konsumen biasa, saya juga konfirmasi ke pengelola SPBU dan Lurah Simpanggambir,” kata Agus.
Lantaran merasa keselamatannya dan keluarganya terancam, Agus melaporkan intimidasi itu kepada Kasi Humas Polres Madina Ipda Bagus Seto.
Agus juga meminta Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto turun tangan untuk membongkar dugaan penyelewengan BBM bersubsidi di Madina, khususnya di wilayah pantai barat.
“Saya tidak takut. Kasus teror dan kekerasan terhadap wartawan seperti di Tanah Karo tidak boleh terulang lagi,” kata Agus.
Mendapat laporan tersebut, Bagus Seto mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Polsek Linggabayu. Bagus menegaskan polisi akan memproses hukum siapapun yang melakukan tindak pidana, termasuk intimidasi dan persekusi terhadap wartawan.
OMD – zamharir