MEDAN | okemedan. Indonesia menjadi Negara peringkat pertama penderita penyakit kanker serviks tertinggi di ASEAN. Bedasarkan Data Globocan mencatat pada 2021 ada 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia. Maka dari itu pemerintah gencar membuat program Bulan imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Program tersebut sudah di mulai sejak tahun 2023 lalu ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan komitmennya. pada 2023 Kementerian Kesehatan mengukuhkan Rencana Aksi Nasional (RAN) yang terdiri dari empat pilar, dengan Pilar 1 berupa pemberian layanan berisi kegiatan vaksinasi, skrining dan tata laksana.
Sebagai bagian dari pilar 1, Kemenkes menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun kelas 5 dan 6 atau setara, termasuk yang tidak bersekolah, menerima vaksin HPV lengkap. Untuk mencapai target tersebut, Kemenkes memberikan imunisasi HPV gratis bagi anak yang bersekolah, yang terintegrasi dengan kegiatan Bulan Imunisasi Nasional atau BIAS
Mengusung tema ‘Siap Imunisasi HPV di BIAS 2024! Langkah Kecil Berdampak Besar, Lindungi Anak Perempuan dari Kanker Serviks’, kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM dan Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou. Turut hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si.; Dokter Spesialis Anak, Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, Prof. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed (Ped), SpA(K), Ph.D (CTM); serta Country Medical Lead MSD Indonesia, dr. Mellisa Handoko Wiyono. di Hotel Santika Premiere Dyandra Kota Medan. Rabu (24/7/24).
dr Prima Yosefine, meyampaikan “walaupun memiliki resiko kemantian yang tinggi, sebenarnya kanker leher Rahim atau kanker serviks ini bisa di cegah, dan sudah tersedia pencegahan spesifiknya yaitu Imunisasi Human Papillomavirus (HPV)”
HPV adalah virus yang menyebar melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan infeksi pada area genital dan anus. Ada lebih dari 100 jenis HPV, namun beberapa jenis HPV dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker serviks, anus, vulva, vagina, penis, dan orofaringeal (tenggorokan dan mulut).
dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu menambahkan “ada beberapa penyebab potensi kanker serviks yang harus menjadi perhatian kaum wanita, di antaranya karena inveksi virus human Papilloma 99,7 persen, aktif secara seksual di usia dini (kurang dari 16 tahun) yang membuat potensinya meningkat 2 hingga 4 kali lipat, pasangan seks berganti-ganti, dan kebersihan diri.”
Sambungnya, “Upaya pencegahannya, menurutnya, yakni dengan vaksin HPV. “Vaksin HPV terbukti efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap individu, khususnya pada kejadian kanker serviks dan kanker lainnya yang berhubungan dengan HPV,”
Vaksin HPV atau human papillomavirus vaccine (HPV) adalah jenis vaksin yang dapat membantu melindungi individu dari infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks dan kanker penis.
Senada dengan itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Drs Basarin Yunus Tanjung memaparkan “Vaksin yang di program kan pemerintah tentang imunisasi Human Papillomavirus (HPV) itu sangat penting. Imunisasi itu suatu proses dalam pembentukan peningkatan kekebalan tubuh”
Dalam Hal itu juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si. mengungkapkan, “Di Sumatera Utara, saat ini capaian imunisasi HPV bagi anak kelas 5 wanita tahun 2023 baru mencapai 57,55%. Minimnya informasi yang tepat, serta sejumlah kekhawatiran seputar imunisasi HPV masih menjadi penyebab keengganan masyarakat khususnya orang tua, untuk berpartisipasi dalam program ini. Inilah mengapa, dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak untuk bisa bersama-sama mempercepat capaian imunisasi HPV, guna menekan laju penyebaran kanker serviks serta menjaga kualitas kesehatan generasi kita.” Ujarnya.
Mellisa juga memastikan jika vaksin HPV ini sudah mendapat sertifikat halal dari IFANCA.
“Jadi vaksin ini halal. Pada proses pembuatannya itu tidak ada menggunakan bahan yang bersinggungan dengan babi ataupun yang lainnya. Jadi bisa digaransi kalau ini halal lantaran sudah mendapatkan sertifikat halal dari IFANCA,” tegasnya.
Sebagai mitra aktif Kementerian Kesehatan, MSD Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target eliminasi kanker serviks di Indonesia, melalui edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat terkait pentingnya pencegahan kanker serviks. “Kegiatan edukasi yang digelar hari ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk terus meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kesiapan penerimaan masyarakat terhadap imunisasi HPV, khususnya pada program BIAS 2024 mendatang.
Kami percaya, partisipasi aktif masyarakat dalam penerimaan imunisasi HPV merupakan langkah kecil yang berdampak besar, bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan,” jelas Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
OM – Akbar Aldi Kautsar