Korupsi Makin Marak, Challenger Band Luapkan Kemarahan Lewat Lagu ‘Koruptor’

OkeLeisure403 Dilihat

JAKARTA | okemedan. Maraknya tindak kejahatan korupsi di tanah air yang dilakukan oknum pejabat negara seolah tidak kunjung selesai bahkan sebaliknya terkesan kian menjadi-jadi. Yang terbaru dan jumlahnya spektakuler adalah korupsi di PT Timah yang mencapai 271 Triliun.

Kasus-kasus korupsi yang terjadi itu ternyata mendapat perhatian Challenger, sebuah band rock yang terdiri Jali (vokal), Sapril  (gitar), Ipung (kibod), Tri Harma (bass) dan Iqbal (drum).

Challenger meluapkan “kemarahan” kepada para pengemplang uang negara itu. Kemarahan itu diwujudkan dalam lagu bertitel ‘Koruptor’

Simaklah penggalan lirik lagunya:

“Woy… kau koruptor/ isi otakmu kotor / Woy… kau koruptor / Kau memang maleng sialan / kau buat negara bangkrut / karena ulahmu…/ Woy .. kau koruptor / Memang setan jahanam  / Woy.. kau koruptor / Tikus tikus binatang / Rakusmu bagai hewan / Gak tau malu / Jahanam..koruptor../ Maleeeng…”  

Videoklip ‘Koruptor’ sendiri sudah rilis di YouTube, YouTube Music, Spotify, AppleMusic, Tik Tok Music, JQOX,  Langit Musik serta Kuaishou sejak awal Juni ini.

Hanya 10 hari sejak launching di You Tube Challenger _­indonesia  videoklip  Challenger Band -Koruptor sudah ditonton 5200 orang lebih,  disukai  2900 pengunjung serta 102 komentar yang memberi pujian atas lagu ini kepada Challenger.

“Syair lagu ini relevan dgn kondisi maraknya korupsi di Indonesia, semoga dgn jalur seni musik atau lagu bisa menyentuh pada hati nurani pejabat rezim yg berwenang dlm penegakan hukum di negeri kita tercinta ini. Semoga misi lagu ini jihad fisabilillah, aamiin.”  komen akun @halikyusuf3146

Mudah2an dgn karya ini Challenger dapat mengurangi Indonesian Corruption.. komen akun @ivanaero517

Cocok buat sondtrack di cara debat ini , komen akun @zekefendi76

Single ketiga Challenger setelah ‘Dajjal Setan’ dan ‘Please Don`t Go’

Lagu ‘Koruptor’ adalah single ketiga band Challenger setelah dua sebelumnya  leih dulu rilis yakni ‘Dajjal Setan’ dan ‘Please Don`t Go’.

Lagu ini dikerjakan di  Studio Pisang Cinere Jakarta, milik Dede Kumala, drummer band BIP yang dimotori Pay eks gitaris Slank.

Kepada okemedan.com di Jakarta, leader dan vokalis Jali mengungkapkan, lagu ‘Koruptor’ tercipta karena mereka merasa terpanggil mengkritisi keadaan ini. “Ini adalah cara seniman musik berunjuk rasa,” ungkap Jali.

“Challenger ingin  mengajak semua pihak jangan pernah lelah mengkritisi kasus-kasus korupsi di negeri ini. Mungkin ini hanya secuil kontribusi Chalenger sebagai seniman musik, tetapi kami berharap sedikit banyaknya  menggugah kesadaran setiap orang untuk menahan diri tidak korupsi serta memotivasi setiap orang untuk terus melawan koruptor,” urai Jali.

Jali menjelaskan, lagu dan lirik ‘Koruptor’ yang musiknya bergenre hard-rock merupakan karya ciptanya yang terinspirasi dari maraknya kasus korupsi dan banyaknya koruptor ditangkap.

Setelah jadi lagu kemudian aransemennya dikerjakan bersama-sama oleh seluruh personel. Meski dipisahkan oleh tempat, Jali di Bandung, Sapril di Jakarta, Ipung, Tri Harma dan Iqbal di Medan berkat kemajuan teknologi digital proses pembuatan  lagu ‘Koruptor’ tidak menjadi masalah.

Selanjutnya dibawa ke studio rekaman dan diberi sentuhan akhir oleh Dede Kumala BIP. Ikut juga memberikan atensi saat proses rekaman vokalis BIP, Ipank.

“Insya Allah bulan Juli  nanti kami akan kembali mengeluarkan single ke empat dan harapannya pada akhir tahun bisa merilis album perdana Challenger berisikan 10 lagu,” tutup Jali.

OM – diur