JALUR GAZA l okemedan. Israel kembali melakukan serangan udara di wilayah tengah dan selatan pada Jumat (7/6) sehingga mengakibatkan sedikitnya 28 warga Palestina tewas. Di sisi lain, pasukan tank Israel terus merangsek ke tepi barat Rafah.
Mediator Qatar dan Mesir yang didukung AS mencoba untuk merekonsiliasi tuntutan yang saling bertentangan untuk mencegah penghentian permusuhan, pembebasan sandera Israel dan warga Palestina yang dipenjara di Israel, dan aliran bantuan tanpa batas ke Gaza untuk meringankan bencana kemanusiaan. Namun sumber yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan masih belum ada tanda-tanda terobosan terkait perundingan itu.
Sebulan setelah serangan terjadi di Rafah yang menurut Israel merupakan serangan untuk memusnahkan unit tempur Hamas yang masih utuh, pasukan yang dipimpin tank telah maju ke pinggiran barat daya kota yang berbatasan dengan Jalur Gaza dengan Mesir, kata warga.
Mereka mengungkapkan bahwa tank-tank berada di daerah al-Izba yang berdekatan dengan pantai Mediterania, sementara penembak jitu menguasai beberapa bangunan dan posisi dataran tinggi, memaksa penduduk tidak dapat keluar dari rumah mereka. Mereka melaporkan bahwa tembakan senapan mesin dari pihak Israel telah membuat kondisi di luar rumah terlalu berbahaya bagi mereka untuk keluar.
Pasukan Israel Serang Gaza Tengah dan Selatan, Tank-Tank Merangsek ke Rafah

Israel kembali melakukan serangan udara di wilayah tengah dan selatan pada Jumat (7/6) sehingga mengakibatkan sedikitnya 28 warga Palestina tewas. Di sisi lain, pasukan tank Israel terus merangsek ke tepi barat Rafah.
Mediator Qatar dan Mesir yang didukung AS mencoba untuk merekonsiliasi tuntutan yang saling bertentangan untuk mencegah penghentian permusuhan, pembebasan sandera Israel dan warga Palestina yang dipenjara di Israel, dan aliran bantuan tanpa batas ke Gaza untuk meringankan bencana kemanusiaan. Namun sumber yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan masih belum ada tanda-tanda terobosan terkait perundingan itu.
Sebulan setelah serangan terjadi di Rafah yang menurut Israel merupakan serangan untuk memusnahkan unit tempur Hamas yang masih utuh, pasukan yang dipimpin tank telah maju ke pinggiran barat daya kota yang berbatasan dengan Jalur Gaza dengan Mesir, kata warga.
Mereka mengungkapkan bahwa tank-tank berada di daerah al-Izba yang berdekatan dengan pantai Mediterania, sementara penembak jitu menguasai beberapa bangunan dan posisi dataran tinggi, memaksa penduduk tidak dapat keluar dari rumah mereka. Mereka melaporkan bahwa tembakan senapan mesin dari pihak Israel telah membuat kondisi di luar rumah terlalu berbahaya bagi mereka untuk keluar.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka di Rafah barat akibat penembakan tank di sana. Di Gaza tengah, petugas medis Palestina mengatakan pengeboman Israel menewaskan sedikitnya 15 orang tewas dalam semalam.
“Saya pikir pasukan pendudukan berusaha mencapai daerah pantai Rafah. Penggerebekan dan pemboman semalam bersifat taktis, mereka masuk dengan tembakan keras dan kemudian mundur,” kata seorang warga Palestina kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
Di Gaza utara, tiga warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel terhadap gedung sekolah di Kota Gaza yang menampung keluarga-keluarga pengungsi, kata petugas penyelamat.
Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan orang-orang bersenjata Hamas yang beroperasi dari sebuah kontainer di dalam gedung sekolah, mirip dengan penjelasannya atas serangan udara terhadap gedung sekolah PBB di al-Nuseirat di Gaza tengah pada Kamis yang menurut petugas medis menewaskan 40 orang termasuk 14 anak-anak. Sekitar 6.000 pengungsi berlindung di lokasi itu, kata PBB.
Militer Israel telah mempublikasikan identitas 17 anggota Hamas yang disembunyikan di kompleks tersebut dan tewas dalam serangan pada Kamis.
Hamas menolak pernyataan Israel bahwa sekolah tersebut menyembunyikan pos komando Hamas.
Militer Israel menyalahkan Hamas atas tingginya angka kematian warga sipil di Gaza, dan menuduh mereka beroperasi di lingkungan padat penduduk, sekolah dan rumah sakit sebagai perlindungan. Namun hal ini dibantah oleh Hamas. Para pejabat PBB dan lembaga kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang tersebut, tetapi mereka membantahnya. Hamas menuduh Israel sengaja menargetkan lokasi sipil, yang juga dibantah Israel.
VOA