Kloter 17 Asal Binjai, Medan Dilepas Kakanwil Kemenagsu

OkeGlobal193 Dilihat

MEDAN l okemedan. Sebanyak 360 tamu Allah asal Binjai dan Medan yang tergabung di Kloter 17 Embarkasi Medan, Jumat (31/5/2024) pagi dilepas keberangkatannya oleh Kakanwil Kemenagsu Ahmad Qosbi Nasution dari Embarkasi Asrama Haji Medan.

Adapun tamu Allah asal Binjai sebanyak 305 orang, Medan 47 orang ditambah petugas 8 orang, sedangkan jemaah tamu Allah tertua bernama Rahmat Kasan (86) tahun, jemaah termuda bernama M.Fahru Reza (19) tahun.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM selaku Ketua PPIH Medan mengingatkan para jemaah calon haji Kloter 17 untuk tidak membawa barang bawaan dan perbekalan seperti pakaian, dokumen dan kebutuhan lainnya sesuai dengan standar maskapai penerbangan.

“Kita harus menjunjung tinggi adat istiadat Peraturan di Saudi sangat berbeda dengan di kampung kita. Jadi, harus paham mana yang boleh dan mana yang tidak. Kalau itu tidak dipahami, kami khawatir petugas negara Saudi akan mengambil ketegasan,” tambahnya seraya mengatakan siap-siap berurusan dengan pihak keamanan di Arab Saudi bila melakukan pelanggaran.

Aturan lain yang perlu diperhatikan betul oleh jemaah haji Indonesia adalah jangan sekali-kali mengambil barang yang tergeletak di masjid dan sekitarnya. Sebab meski niat jemaah adalah baik untuk mengamankan barang tersebut, namun bisa dimaknai lain, seperti mencuri dan sebagainya. Ratusan CCTV yang berada di dalam dan luar masjid akan bisa menangkap pergerakan jemaah yang dicurigai tersebut.

Untuk itu, jika menemukan barang berharga yang tercecer atau tergeletak, lebih baik segera menghubungi petugas terdekat. Selanjutnya petugas itu yang akan mengamankan sehingga jemaah aman.

Hal lain misalnya yang perlu dihindari seperti membuat video dengan durasi terlalu lama. Pada prinsipnya, pembuatan rekaman video atau audio cukup longgar diberlakukan oleh otoritas Saudi. Ini dibuktikan banyak jemaah yang melakukan perekaman saat kumandang azan, proses tawaf, sai, tahalul, berdoa di Raudlah, dan lain sebagainya. Bahkan aturan larangan selfie pun juga ketat.

“Saya ingatkan jamaah Sumut lebih-lebih kloter 17 kalau beribadah di Masjidil Haram, beribadah di Masjid Nabawi, tak usah foto-foto, kalau mau berfoto keluar dari Masjid tersebut. Apalagi sholatpun di fotonya dia, mengaji tawafpun selfi, ini hajinya tidak sah,”tegas Kakanwi Kemenagsu.

Kepada petugas kloter 17 Kakanwil meminta jangan membeda-bedakan jamaah semuanya tamu Allah, tanamkan niat layani seluruh jamaah ini karena Allah telah memberi hidayah kepada petugas yang dihunjuk, selain sebagai tamu Allah tapi juga sebagai pelayan tamu Allah, doanya dilipatgandakan asalkan dengan ikhlas dan tulus pasti surga yang didapatkan.

Kemudian niatkan dalam hati selama bisa menolong, bantu tolong jamaah lain. Niat yang seperti itu pasti urusan akan dimudahkan Allah SWT. Kemudian, lama masa berangkat ke tanah suci tersebut selama 40 hari, yang menentukan maburur tidaknya haji tersebut ketika pelaksanaan wukuf. Wukuf hanya waktunya 6 jam dimulai waktur Dzuhur telah masuk waktu wukuf. Setelah 6 jam itu bersiap siap ke Musdalifah.
.
Selama 6 jam itu, minta ampun terlebih dahulu kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang pernah dilakukan, setelah itu berdoa bertaubat tidak mengulangi kesalahan. Kemudian berdoa agar bahagia dunia akhirat seluruh keluarga, keturunan sampai ke anak cucu dipanggil Allah sebagai tamunya di Arafah.

OM – Anindia

Tinggalkan Balasan