foto. dr Asri Ludin Tambunan saat menjadi narasumber pada sesi diskusi penanggulanan TBC di Kualanamu, Kamis (30/5/24).nal/okemedan
DELISERDANG l okemedan Kepala Dinas Kesehatan ( Kadinkes) Deliserdang,dr Asri Ludin Tambunan menjelaskan, Perpres 67 Tahun 2021tentang penanggulanan Tuberkulosis (TBC) harus aktif dalam penemuan kasus sehingga menjadi solusi utama dalam penanggulangan kasus TBC.
Dalam mendukung penemuan kasus tersebut, dr.Asri Ludin Tambunan berharap adanya pengadaan mobile X-ray dan penambahan alat (tes cepat molekuler (TCM) di setiap kecamatan di Kabupaten Deliserdang.
“Untuk menemukan kasus atau eliminasi TBC kuncinya hanya satu yakni bagaimana kita bisa menemukan kasus ini. Kebetulan saat ini Deliserdang memiliki 12 titik faskes TCM (9 di Puskesmas dan 3 di RSUD). Direncanakan ada penambahan 7 TCM dan 1 mobile X-Ray tahun ini dari sumber dana APBD 2024,” kata dr Aci Tambunan saat menjadi narasumber pada sesi diskusi penanggulanan TBC di d’Primahotel Kualanamu, Jalan Sultan Serdang, Kecamatan Batang Kuis, Kamis (30/5/24).
Di acara tersebut terlihat hadir Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes dr.Imran Pambudi,Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prihastuti, Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK dr. Nancy Dian Anggraeni dan Sekda Deliserdang, H Timur Tumanggor sekaligus membuka acara.
Hadir juga sebagai narasumber Plt Kadinkes Provinsi Sumut Basarin Yunus Tanjung dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Deliserdang David Efrata Tarigan.
Dikatakan dr Aci sapaan akrab Asri Ludin Tambunan, tahun ini Kabupaten Deliserdang mendapat target penemuan terduga TBC mencapai 48.569.Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.344 atau 25 persen telah tercapai.
“Kami telah melakukan skrining massal secara massif ke pesantren, sekolah, lapas, perusahaan dan masyarakat,” papar Aci.
Sementara Sekda Deliserdang, H. Timur Tumanggor berharap pendampingan lmplementasi Perpres No.67 Tahun 2021 terkait penanggulangan TBC ini bisa membentuk strategi capaian kinerja yang bisa memberi daya ungkit terhadap percepatan menuju eliminasi TBC.
Timur Tumanggor menambahkan, TBC merupakan penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja. Bahkan Indonesia merupakan penyumbang TBC terbesar kedua tertinggi di dunia dengan estimasi kasus baru sebanyak 969 ribu dengan 17 kematian per jam.
“Mari jadikan momentum ini sebagai awal baru dalam penanggulangan TBC di Deliserdang. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita yakin dapat mencapai target eliminasi TBC pada 2035 mendatang,” harap Timur Tumanggor.
OM – nal