MEDAN | okemedan. Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Sumatera Utara (USU) telah melakukan berbagai penataan program selama 3 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti, agar menghasilkan alumni yang memiliki future skill yang diperlukan dunia kerja.
“Bahkan program layanan tridarma yang
diberikan Universitas Sumatera Utara menjadi bagian untuk menciptakan
future skill yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi dunia kerja,” kata Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin S.Sos, MSi saat mewisuda 2.211 orang lulusan periode III Tahun Akademik 2023/2024 di Auditorium USU, Rabu (22/5/2024).
Wisuda hari ini bertemakan Future Skill and Microcredential : Disrupsi Global
dan Permintaan Industri dari Lulusan Perguruan Tinggi, kata Muryanto, perdebatan dan dialektika internal di perguruan tinggi memunculkan pembahasan future skill atau
keterampilan/keahlian yang harus dimiliki oleh lulusannya. Tidak terkecuali,
perguruan tinggi 100 top dunia, pasti selalu menawarkan program inovasi pembelajaran untuk menghasilkan future skill setiap lulusannya.
“Mengapa future skill sangat perlu dijadikan sebagai basis perguruan tinggi
menghasilkan lulusannya? Sejak 30 tahun terakhir ini, tantangan global
yang terjadi dan dihadapi adalah great disruption, satu terminologi yang
menjelaskan situasi global yang melanda peradaban manusia,” jelasnya.
Meningkatnya keterampilan baru yang terjadi secara global harus dianalisis
dari kolaborasi trans disiplin dan saling berbagi atau ringkasnya tidak bisa
hanya menggunakan satu pendekatan saja.
Industri membutuhkan calon atau para pekerja yang selalu memberikan
inovasi. Jika dilihat dari data Global Innovation Indeks di negara-negara
ASEAN tahun 2011-2023 menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di
urutan ke-6 dari 10 negara ASEAN. Posisi Indonesia membaik sejak tahun
2021-2023 yang berada di atas Brunei, Kamboja, Myanmar dan Laos.
Data tersebut menyimpulkan fakta, bahwa inovasi dari Indonesia masih sangat perlu ditingkatkan melalui penguasaan keterampilan teknis baru,
khususnya bagi anak-anak muda yang tergolong sebagai mahasiswa,
pencari kerja maupun yang sedang bekerja.
“Makanya Perguruan tinggi di Indonesia
sudah mulai yakin bahwa keterampilan di dunia nyata sangat diperlukan
bagi para lulusannya di tempat kerja. Future skills dibutuhkan oleh pemberi
kerja, yang harus dipersiapkan secara cepat sebagai dukungan basis awal
keterampilan. Bagi para wisudawan yang belum mengetahui future skill
yang dibutuhkan industri, agar segera merespon dan beradaptasi di dunia tersebut,” ujarnya.
Selain itu, agility atau kemampuan beradaptasi dan mengeksekusi perencanaan yang baik dengan cepat, menjadi lebih penting dan sangat diperlukan dalam future
skill. Setelah itu, selalu menciptakan kesempatan yang dapat menunjukkan
cara kerja untuk mengantisipasi tantangan di masa yang akan datang.
Future skill membutuhkan fondasi tentang cara berpikir baru (new
mindset), yang bisa berkembang untuk beradaptasi dalam perubahan di
dunia kerja yang nyata.
“Pola pikir baru mengajarkan bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk tumbuh, sekaligus memperkuat keyakinan bahwa kita harus belajar melakukan kebaikan yang kita inginkan. Setiap tantangan membantu kita untuk tumbuh dan kita harus senang untuk melakukan sesuatu yang baru. Pola pikir baru yang tumbuh ini, akan
mengalahkan cara pikir lama yang selalu menyimpulkan kegagalan adalah
batas dari kemampuan kita, tidak suka dengan perubahan, dan selalu
menyerah serta frustasi dengan keadaan,” ungkapnya.
Pola pikir baru akan menguatkan kepemimpinan dalam diri kita sendiri.
Munculnya kepemimpinan digital akan melengkapi pola pikir baru itu, melalui dua kompetensi utama, yaitu kemampuan transformatif dan menjadi role model. Selain menjadi pemimpin transformatif, pola pikir
digital akan menunjukkan peluang inovasi dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan sebagai panutan.
Para wisudawan dan wisudawati yang dilantik terdiri Program Doktor : 52 orang; Program Magister : 287 orang; Program Magister dan Pendidikan Dokter Spesialis: 3 orang; Program Pendidikan Spesialis : 21 orang; Program Dokter Jenjang Magister : 34 orang; Pendidikan Profesi : 267 orang; Program Sarjana : 1.461 orang dan Program Diploma : 86 orang. Dengan demikian jumlah lulusan USU sebanyak 256.576 orang.
OM-zan