Timnas Sayangkan Ujaran Rasisme Suporter Indonesia kepada Guinea

OkeSport180 Dilihat

JAKARTA | okemedan. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Mahendra Sinulingga  menyayangkan tindakan ujaran rasis suporter Indonesia kepada para pemain Guinea. Arya menyampaikan pelaku ujaran rasis bukan merupakan suporter sejati. Arya mengatakan para suporter pun harus mampu menerima kekalahan tersebut.

Usai laga, suporter Indonesia meluapkan kekesalannya ke Guinea,  membanjiri akun media sosial pemain dan federasi Guinea dengan ujaran rasisme.

Di kolom komentar akun Federasi Sepakbola Guinea, ujaran kebencian banyak dilontarkan suporter Indonesia.

Ilaix Moriba, Facinet Conte, dan Mory Keita juga menjadi korban keganasan netizen Indonesia.

Kekecewaan suppoter Indonesia diduga karena kemenangan Guinea akibat wasit pertandingan yang dinilai tidak sportif. Tak kurang pelatih kepala Shin Tae-yong mengungkapkan kemarahannya hingga  ia dikenakan kartu merah diusir keluar lapangan oleh wasit saat pertandingan berlangsung.

Shin Tae-yong sangat kesal dengan wasit pertandingan Indonesia vs Guinea U-23 di Playoff Olimpiade 2024.

Indonesia kalah 0-1 dari Guinea di laga Playoff Olimpiade Paris 2024. Bermain di INF Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024). Gol Guinea dicetak Ilaix Moriba lewat titik putih di babak pertama. Namun, penaltinya cukup kontroversi.

Dalam serangan balik, Witan Sulaeman dianggap menjatuhkan Algassime Bah. Meski pemain Indonesia protes, penalti tetap diberikan ke Guinea, dan bisa dikonversi Moriba menjadi gol.

Di babak kedua, Guinea sempat mendapat penalti kontroversial lagi. Kali ini, Alfreanda Dewangga yang dianggap menjatuhkan Bah, meski dalam tayangan ulang terlihat kaki Dewangga lebih dulu mengenai bola sebelum Bah jatuh. Penalti itu membuat STY ngamuk kepada wasit Francois Letexier. Shin Tae-yong bahkan diusir karena langsung dikartu kuning dua kali.

Syukurnya tak menjadi gol usai karena sepakan Bah mengenai tiang. Indonesia sendiri akhirnya tetap kalah 0-1, membuat STY menyindir sang wasit usai laga.

“Yang kalah, singkatnya, adalah si wasit. Tak adil rasanya kalah pertandingan karena dikerjai wasit,” sembur STY saat diwawancara media Korea MBC.

Menurut Arya Mahendra Sinulingga, tim U-23 Indonesia telah berjuang maksimal dalam upaya kualifikasi menuju Olimpiade. Namun, hasil akhir belum berpihak kepada Marselino dan kawan-kawan.

Arya Mahendra Sinulingga mengatakan para pemain dan tim kepelatihan Shin Tae-yong pun telah berbesar hati menerima kekalahan.

Arya mengatakan para suporter pun harus mampu menerima kekalahan tersebut.

“Para pemain pulang dengan kepala tegak dan legawa menerima kekalahan. Jadi, kita berharap para suporter pun melakukan hal yang sama,” ujar Arya, Jumat (10/5).

“Mimpi anak-anak muda ini masih panjang, tolong jangan dicederai dengan aksi rasis yang sangat merugikan dan memalukan. Kita fokus mendukung timnas ke depan,” kata Arya.

PSSI secara resmi telah merilis permintaan maaf kepada Guinea atas tindakan rasis yang dilakukan oknum penggemar skuad Garuda. “Atas nama timnas sepak bola Indonesia, kami mohon maaf sebesar-besarnya dan menyesali atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan segala komentar tak pantas yang masuk ke akun media sosial Anda, PSSI dan timnas Indonesia sepenuhnya menghormati keberagaman dan merangkul semua budaya dengan pikiran terbuka.. Sebagai sebuah bangsa, kami selalu menentang rasialisme dan ujaran kebencian dengan cara apa pun. selamat, Guinea, kami mengirimkan dukungan untuk perjalanan Anda di Olimpiade Paris 2024,”

OM – nta,

Tinggalkan Balasan