Beras Masih Langka di Minimarket Minimarket Jakarta

OkeBiz174 Dilihat

JAKARTA | okemedan. Pemerintah akan melanjutkan program bantuan pangan berupa beras 10 kilogram sampai Juni 2024. Hal itu dinyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gudang Bulog Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jumat (16/2/2024).. Jika anggaran di APBN cukup, program tersebut akan dilanjutkan hingga bulan berikutnya.

“Nanti kita lihat di APBN ya kalau pemerintah punya kemampuan akan dilanjutkan ke bulan berikutnya. Tapi janji saya yang sampai Juni dulu,” tambahnya.

Pada kesempatan itu ia menjelaskan jika saat ini dunia sedang mengalami krisis pangan. Hal ini menjadi penyebab naiknya harga beras di berbagai negara.

Di tengah kondisi itu, pemerintah Indonesia memberikan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram kepada masyarakat. Menurutnya langkah ini merupakan peran pemerintah dalam melaksanakan fungsinya membantu masyarakat.

Jokowi menambahkan tidak ada negara lain yang memberikan bantuan pangan beras seperti Indonesia. Terlebih APBN dinilai mampu mendanai bantuan pangan, yang kemudian dibagikan ke warga.

Beras langka di minimarket

Dilansir detik.com, beras langka masih terjadi di sejumlah toko ritel di Jakarta. Rak-rak beras kosong yang sebelum berisi beras ukuran 5 kg kini berganti kardus berisi mi instan, ada pula yang diisi produk nasi singkong. Contohnya di Superindo Sunter Agung. Rak beras di ritel tersebut diisi kardus-kardus berisi mi instan.

Sebelumnya,detikcom sempat mengunjungi ritel tersebut pada Selasa (13/2) lalu. Kemudian detikcom mendatangi kembali Jumat (16/2)

Salah satu petugas mengatakan stok beras yang langka ini telah terjadi dua mingguan. Dia pun tidak bisa memastikan kapan stok beras dapat terisi lagi. Menurutnya, memang sedang terjadi kelangkaan beras.

“Belum datang lagi, belum tahu datangnya. Udah lama sih udah dua mingguan,” katanya kepada detikcom.

Sementara itu, pada salah satu Indomaret di Bekasi. Salah satu petugas mengatakan memang stok beras beberapa hari terakhir kosong.

Rak beras yang kosong kini digantikan produk nasi jagung dan nasi singkong.

“Ya udah beberapa hari kosong. Adanya itu aja, beras jagung beras singkong,” katanya.

Selain persoalan di atas, beras yang baru datang langsung diserbu pembeli. Hal ini terjadi di Alfamidi Sumur Batu. Salah satu petugas mengatakan pembeli langsung menyerbu beras komersil yang baru datang.

Beras yang datang pun jumlahnya hanya 5 kantong berukuran 5 kg.

“Kemarin baru datang, langsung habis. (Kalau SPHP?) belum datang sih,” katanya

Bahkan, truk pembawa barang juga tidak membawa beras lantaran tidak ada stok di gudang.

“Barang datang aja suka nggak ada beras. Emang langka dari 2 minggu lalu,” jelasnya

Pembelian beras di Alfamart juga dibatasi maksimal 2 kantong berukuran 5 kg per pembeli.

“Kalau datang stok (lagi), lama sih. Kemarin aja tiga mingguan. Karena emang stoknya lagi jarang juga dari kemarin,” jelasnya.

Sementara do Indomaret Sumur Batu hanya tersedia satu merek beras, yakni SPHP. Namun, stoknya hanya 3 kantong berukuran 5 kg dengan harga Rp 54.500/kg.

Biasanya, stok beras tersedia dari merek Pandan Wangi, Ramos, hingga Sania. Namun, ketiga merek tersebut tidak tersedia. “Iya hanya SPHP aja. Kita dibatasin 1 kantong,” kata petugas Indomaret.

OM, nta, detik.com

Tinggalkan Balasan