Kolaborasi ala Bobby Nasution Bikin Aku Bangga Jadi Warga Kota Medan

Medan423 Dilihat

Oleh. Zainul Abdi Nasution

Jujur, semula aku berpikir, Medan kota kelahiran ku bakal bernasib serupa pada masa-masa sebelumnya. Tidak ada perkembangan yang bisa diandalkan, apalagi untuk dibanggakan. Yang ada hanya catatan kecil dengan forn tulisan sedikit ditebalkan serta dilingkari menggambarkan kekurangan Kota Medan dari berbagai sisi kehidupan yang terus melekat dalam ingatan.

Yah, ini bukan curhatan atau cuitan. Akan tetapi, ini suatu bentuk ekspresi yang dituangkan dalam sebuah tulisan dengan harapan bisa menjadi perhatian bersama untuk Kota Medan tercinta.

Memang tidak gampang menjadi pemimpin.  Apalagi dihuni oleh penduduk yang heterogen. Sudah tentu  beragam pemikiran dan perhatian yang menjadi santapan sehari-hari.

Mengandalkan ‘tangan besi’, tentu tidak bisa. Apalagi rmodalnya hanya segudang teori yang dipenuhi dengan janji-janji.  Yang ada nanti membuat masyarakat benci karena tidak tersahuti.

Tapi, bagi pemimpinan yang bijak, mengakomodir harapan masyarakat juga tidak semudah yang dibayangkan. Butuh proses merealisasikannya. Mengenai durasinya, tergantung bagaimana cara, strategi  maupun terobosan untuk mengeksekusinya.

Pastinya, tidak bisa jalan sendiri, apalagi untuk memikirkannya. Yang ada, sakit kepala menyerang sepanjang periodesasi jabatan.

Nah, bagaimana solusinya. Jawabannya adalah Kolaborasi.

Dalam modul berjudul Konsep, Pengertian, dan Tujuan Kolaborasi oleh Dr. Drs. Choirul Saleh, M. Si. yang diterbitkan pustaka Universitas Terbuka, menyebutkan, kolaborasi adalah penyatuan tenaga atau peningkatan kemampuan yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama.

Inilah yang dilakukan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution. Berpasangan dengan Aulia Rachman dengan jargon “Kolaborasi Medan Berkah”, mereka berhasil memenangkan Pilkada tahun 2020. Bahkan pasca Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi melantik keduanya pada 26 Februari 2021, Kolaborasi Medan Berkah terus melekat dalam roda pemerintahan Kota Medan.

Berkat kolaborasi, lima program prioritas Bobby Nasution, yakni bidang kesehatan, infrastruktur, penanganan banjir, kebersihan, penataan kawasan heritage dan pemberdayaan UMKM,  hasilnya telah dirasakan masyarakat. Siapa yang berani membantah, bukti nyata ada di depan mata, bukan omongan belaka.

Pada bidang kesehatan, Bobby Nasution berhasil melaksanakan Universal Health Coverage (UHC). Berdasarkan dari data Dashboard Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per-1 Maret 2023, capaian UHC Kota Medan sebesar 2.434.358 jiwa atau 96,33 persen dari total jumlah penduduk Kota Medan sebesar 2.527.050 jiwa. Ada pun perinciannya, 666.100 jiwa berasal dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui pendanaan APBN, 537.078 jiwa berasal dari PBI melalui pendanaan APBD.

Kemudian, 702.010 jiwa berasal dari Pekerja Penerima Upah (PPU), 458.457 jiwa berasal dari Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Pekerja Informal) dan 70.713 jiwa berasal dari Bukan Pekerja (BP) yang terdiri dari investor, pemberi kerja, veteran, perintis kemerdekaan dan pensiunan.

Capaian kinerja tentu menuai hasil. Kota Medan meraih Universal Health Coverage (UHC) yang diserahkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia Prof  Dr Muhadjir Effendy  MAP bersama Menteri Dalam Negeri Jendral Polisi (Purn) Prof Drs  H Muhammad Tito Karnavian MA PhD dan Dirut BPJS Kesehatan Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD di Balai Sudirman Jakarta, Selasa (14/3/2023).

UHC Award menjadi bukti keseriusan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk mewujudkan visi misi sekaligus komitmen dalam merealisasikan program prioritas, salah satunya peningkatan pelayanan kesehatan.

Akhir 2022, menantu Presiden Jokowi ini meresmikan RS Bakhtiar Jafar di Kecamatan Medan Labuhan serta  dilakukan berbagai upaya peningkatan pelayanan puskesmas dan kerjasama dengan seluruh rumah sakit yang ada guna mewujudkan Medan Medical Tourism. Tak lupa tertanganinnya Covid-19 secara baik.

Bobby Nasution yang aspiratif juga tak sungkan mendatangi warganya yang membutuhkan pertolongan medis. Makanya, saat ini warga Medan sangat terbantu dengan program UHC (Universal Health Coverage) JKMB (Jaminan Kesehatan Medan Berkah) dimana warga kota Medan dapat berobat secara gratis hanya dengan menunjukkan identitas diri atau KTP.

Soal infrastruktur. Kota Medan saat ini sedang membangun Underpass di Jalan HM Yamin (simpang jalan jawa- jalan Gaharu), Kecamatan Medan Timur. Underpass ini merupakan pertama di Medan yang dibangun memakai dana APBD.

Selanjutnya pembangunan Underpass di jalan Gatot Subroto Kota Medan. Underpass sepanjang 750 meter ini dibangun oleh Kementerian PUPR dengan menggunakan dana APBN tahun 2023 – 2024, bukti bahwa Bobby Nasution selalu Wali Kota Medan mampu berkolaborasi dengan Kementerian PUPR sehingga pembangunannya terlaksana hingga saat ini.

Berikutnya, pengurangan kawasan kumuh. Tahun 2020 tercatat, terdapat kawasan kumuh seluas 819,8 hektar dan pada 2022 telah berkurang menjadi 313,2 hektar.

Soal banjir yang selama ini menjadi keluhan warga. Tentu penanganannya tidak bisa mengandalkan Pemko Medan, namun butuh kolaborasi seluruh pihak.

Dimulai  pada Sabtu, 13 Maret 2021. Bobby Nasution mengajak seluruh komponen pemerintahan dan masyarakat melakukan pengorekan dan pembersihan parit sulang saling di lima kecamatan yakni Kecamatan Medan Amplas di Jalan Selamat Pulau, Kelurahan Sitirejo III, Medan Timur (Jalan Veteran, Jalan I s/d Jalan IV, serta Jalan Bilal), Medan Denai (Jalan HM Joni, Kelurahan Binjai), Medan Perjuangan (Jalan Mabar Kelurahan Si Kera Hilir II) serta Medan Area (Jalan Asia Raya Komplek Asia Mega Mas).

Penanganan banjir  harus dilakukan dengan baik dan matang. Perlu diciptakan penanganan yang baik mulai dari hulu. Jadi penanganan banjir tidak sekadar seremonial, tetapi mampu mengatasi persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Bobby Nasution menjadikan Danau Martubung sebagai kolam resapan untuk mengatasi banjir. Konsepnya, selain mengatasi banjir, kolam retensi itu dijadikan tempat wisata sehingga menjadi penunjang perekonomian warga sekitar.

Pembangunan kolam retensi juga dilakukan di Kecamatan Medan Selayang dan USU. Lagi-lagi, Bobby Nasution melakukan kolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, USU dan Balai Jalan. Hasilnya, pembangunannya berjalan.

Selain kolam retensi, Bobby Nasution juga menggalakkan pembangunan drainase. Berkolaborasi Kementerian PUPR, antara lain tanggul rob di Belawan, normalisasi Sungai Bederah dan Selayang, pembangunan kanal Sei Sikambing – Sei Belawan.

Selanjutnya gotong royong bersih Sungai Deli sepanjang 34,5 km kolaborasi Pemko Medan dengan TNI AD yang dilakukan  17 September 2023 lalu. Hasilnya saat ini sungai Deli bersih dari sampah dan semak belukar.

Komitmen agar Kota Medan beserta sungai  bebas dari sampah, Bobby Nasution juga menetapkan mulai Januari 2024, bagi siapa yang kedapatan membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai dikenakan denda Rp10 juta dan kurungan badan paling lama 3 bulan.

Payung hukumnya adalah Perda No. 6/2015 tentang Pengelolaan Sampah. Ini bukan soal membantu kinerja para Camat yang diamanahkan menangani sampah, tetapi untuk efek jera dan kesadaran masyarakat bahwa sampah termasuk penyebab utama terjadinya banjir Kota Medan.

Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Upaya pembenahan TPA Terjun dilakukan dengan berkolaborasi pemerintah Belanda.

Berikutnya penataan kawasan heritage. Kota Medan saat ini sudah tertata rapi. Revitalisasi kota lama kawasan Kesawan, Lapangan Merdeka, serta Warrenhuis dan sekitarnya, dijadwalkan rampung pada pertengahan tahun 2024.

Pemko Medan mempersiapkan tahapan revitalisasi kawasan Pekan Labuhan, situs Kota Cina, serta kawasan Belawan. Revitalisasi itu dilakukan dengan tetap menjaga fungsinya sebagai cagar budaya.

Penataan kota yang lebih asri dan teratur. Mengembalikan hak pejalan kaki dengan memperindah trotoar yang dihiasi lampu.

Tak lupa menindak kendaraan yang sembarang parkir di atas trotoar. Bukan tanpa perencana, justru pembangunan lanskap di beberapa titik ruas jalan selain memperindah, juga mengurangi dampak tindakan kriminalitas.

Revitalisasi Stadion Teladan yang akan menampung 35 ribu penonton. Revitalisasi Stadion Kebun Bunga. Ini berkat kolaborasi  dengan Kementerian Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kini, secara bertahap dan konsisten, Pemko telah memenuhi enam dimensi smart city yakni smart governance, branding, economy, living, society, dan environment.

Dimensi smart governance merupakan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan pada tiga fungsi pemerintahan, yaitu kebijakan publik, birokrasi, dan pelayanan publik.

Di bawah kepemimpinan Bobby Nasution, Pemko terus membangun berbagai aplikasi yang mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.

Aplikasi yang telah dibangun antara lain Sibisa yang melayani pengurusan administrasi kependudukan dan catatan sipil secara dalam jaringan (online), E-DevPlan yang merupakan kertas kerja penyusunan rencana pembangunan, Portal Pemko Medan yang mempermudah akses layanan dan informasi seputar pembangunan kota, dan Medan Smart City (Mercy) yang bisa diunduh melalui Play Store.

Selanjutnya dimensi smart branding memperhatikan tiga atribut, yaitu pariwisata, bisnis, dan citra. Dalam penerapannya, aplikasi Sipandu  mempermudah masyarakat mengurus perizinan terpadu dan berbagai perhelatan membangkitkan pariwisata yang ditampilkan juga secara daring, termasuk kegiatan Beranda Kreatif setiap Sabtu di halaman depan Kantor Wali Kota Medan.

Dimensi smart economy, bertujuan untuk mengembangkan ekosistem industri, meningkatkan kesejahteraan warga, dan metode transaksi yang nyaman. Pemko Medan menjalankan program antara lain Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan (Sakansanwira).

Aplikasi Siduta yang menjadi wadah pengembangan karier, peningkatan keterampilan, kompetensi, dan menjadi jembatan bagi angkatan kerja, pemerintah, dan perusahaan untuk saling terhubung dan menemukan kebutuhan mereka secara profesional dan Sistem Informasi Manajemen Pendaftaran, Pelaporan, Pembayaran Pajak Daerah atau SIMP4D.

Dalam memenuhi dimensi smart living atau kota yang layak huni, Pemko Medan melaksanakan program Medan Rapi Tanpa Kabel, call center 112 untuk kedaruratan, 119 untuk kesehatan, E-Parking, Intelligent Transportation System atau Pemantauan arus lalu lintas kota melalui Area Traffic Control System (ATCS), juga pembangunan rumah pompa air di wilayah Medan bagian Utara untuk menangani banjir rob yang selama ini terjadi.

Dimensi smart society merupakan kondisi ideal interaksi masyarakat, baik individu, sosial, dan digital. Memenuhi dimensi ini, Pemko melaksanakan program Sapa Lingkungan (Saling) yang mewadahi penyampaian aspirasi masyarakat langsung kepada wali kota, Penerimaan Peserta Didik Baru Secara Daring, serta memasang dan mengintegrasikan CCTV di beberapa lokasi guna menjaga keamanan.

Terakhir dimensi smart environment yang mencerminkan komitmen kota terhadap masalah perlindungan lingkungan, pengelolaan sampah, dan penggunaan energi. Terkait program ini, Pemko Medan memiliki Air Quality Monitoring System (AQMS) yang memantau kualitas dan mengetahui tingkat pencemaran udara di Kota Medan dan pembuatan bank-bank sampah dengan fungsi reduce (mengurangi), reuse (menggunakan ulang), recyle (mendaur ulang) dan saat ini mengupayakan penggunaan kendaraan listrik dalam kegiatan operasional.

Pemberdayaan UMKM, Bobby Nasution tidak hanya memberikan kemudahan para pelaku UMKM dalam hal permodalan saja. Fasilitas marketplace khusus UMKM diluncurkan untuk jajaran Pemko Medan agar para ASN  berbelanja di marketplace tersebut.

Hal itu dibuktikan 9 produk unggulan UMKM Kota Medan diekspor ke pasar internasional. Di ajang HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke 43 serta Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 51 Tahun 2023, Bobby Nasution meminta agar souvernir diberikan kepada para peserta merupakan produk UMKM. Para ASN juga diwajibkan memakai pakaian  smart casual setiap Selasa.

Langkah ini dilakukan bukan tanpa alasan.   Bobby Nasution ingin mendorong pelaku UMKM maju dan naik kelas serta ingin menjadikan Pemko Medan sebagai market pertama sekaligus konsumen pelaku UMKM.

Guna mendukungnya, Pemko Medan meluncurkan Aplikasi Kedai Elektronik Medan (KEdan). Melalui aplikasi ini, mempermudah seluruh jajaran ASN untuk mendapatkan pakaian smart casual produk UMKM baik itu baju, celana, sepatu maupun yang lainnya.

Terbaru, Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadirkan bus listrik, transportasi publik modern yang ramah lingkungan berbasis jalan raya pada Kamis (4/1/2024).

Bus listrik gratis ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan hasil kolaborasi antara Pemko Medan dengan PT Kalista. Bus listrik ini sebagai cikal bakal operasional Bus Rapid Transit (BRT).

“Ini non-APBD. Bus-nya dibantu PT Kalista. Dan ada pula J-City yang sudah membangun halte dan bus stop,” ungkap suami Kahiyang Ayu ini.

Sektor Pendidikan. Bobby Nasution komit memberikan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa Kota Medan di tengah ketidakmampuan orang tua membayar uang kuliah.

Bantuan sosial, Bobby Nasution mengedepankan pemerataan bantuan. Hal ini beranjak dari keluhan warga yang tidak pernah mendapat program bantuan dari pemerintah.

Terkait hal tersebut, Bobby Nasution menjelaskan bahwa Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di kota Medan lebih dari 200.000 orang dari jumlah warga Kota Medan sebanyak 2,5 juta orang.

“Dari jumlah 200.000 tersebut, saat ini yang baru bisa dibantu untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah hanya sebanyak 65.000 orang. Pastinya warga yang tidak mendapatkan bantuan bertanya-tanya kenapa tidak dapat, oleh karena itu kami memiliki usulan agar bantuan dilakukan secara bergilir (rotasi),” pungkas Bobby Nasution.

Solusi  merotasi ini agar seluruh warga yang termasuk dalam DTKS secara bergilir akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Suatu keputusan yang bijak. Disaat bantuan belum terpenuhi, tentu ada solusi agar masyarakat bisa merasakannya.

Dari sisi religius, Bobby Nasution terus menggalakkan safari keagamaan seperti safari Ramadan, Jumat berkah, safari Natal dan perayaan hari besar keagamaan lainnya.

Selain program Sapa Lingkungan (Saling) dimana Bobby Nasution bertemu langsung masyarakat, program safari keagamaan juga memiliki tujuan untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.

Memperkuat peran serta keagamaan untuk menjaga kerukunan. Membangun Islamic Center dan mengajak seluruh  agama tetap menjaga kondusifitas jelang Pilpres 2024.

Dari aspek hukum, Bobby Nasution tegas mendukung penegakan hukum. Menindak ASN yang melakukan pungli serta memprosesnya secara hukum serta mengembalikan kerugian negara atas proyek yang bermasalah.

Pada setiap kesempatan,  Bobby Nasution terus menegaskan jangan ada perlakuan diskriminatif dan pungli dalam pelayanan. Dia mengajak masyarakat untuk berkolaborasi memberikan informasi langsung melalui akun pribadi media sosialnya.

Yah, mungkin segala terobosan  kolaborasi Wali Kota Medan Bobby Nasution masih banyak yang belum tertuangkan dalam tulisan ini. Sebab penulis yakin, semua lapisan masyarakat Kota Medan telah mengetahui dan merasakan apa yang telah dibuat oleh Bobby Nasution.

Penutup

Pembangunan sebuah daerah, termasuk Kota Medan, membutuhkan sebuah pengorbanan, waktu dan proses. Sebagai pemimpin yang santun dan penuh perhatian terhadap warganya, Bobby Nasution kerap meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan akibat pembangunan yang dilakukan.

Beginilah tipikal pemimpin yang cenderung mendinginkan serta memberikan pemahaman bagaimana proses pembangunan yang dikerjakan akan menimbulkan dampak ketidaknyamanan. Namun pastinya proses itu nantinya akan menuai hasil yang patut dibanggakan.

Bobby Nasution  memastikan Tahun 2024, tepatnya diakhir massa jabatan bersama Aulia Rachman, semua pembangunan akan tuntas dikerjakan dan masyarakat Kota Medan dapat merasakan manfaatnya.

Bisa dibayangkan, bagaimana nantinya wujud Lapangan Merdeka dari hasil revitalisasi bersamaan selesainya overpass Stasiun kereta api Medan.

Kawasan Kota Lama Kesawan yang tertata dan keindahan Warrenhuis hadir seperti pada masanya.

Megahnya Stadion Teladan menampung 35.000 penonton saat laga sepakbola dan Stadion Kebun Bunga yang akan bisa diramaikan dengan kegiatan olahraga.

Underpass Jalan HM Yamin (simpang jalan jawa- jalan Gaharu), serta Underpass di jalan Gatot Subroto Kota Medan bisa dilintasi.  Terminal Amplas yang telah direvitalisasi  saat ini hadir memiliki sejumlah fasilitas modern.

Masyarakat tidak lagi mengeluhkan persoalan pelayanan, air hujan yang tidak menggenangi pemukiman dan jalan, pelaku UMKM tersenyum lebar karena usahanya laris manis.

Kedepan, kolaborasi  ala Bobby Nasution  tidak sekadar menjadikan Kota Medan sebagai Kota Smart City.  Berbagai aspek masih menjadi perhatian yang butuh perencanaan yang matang.

Secara fisik, tentu kolaborasi berjalan efektif. Namun disisi lain, pembangunan pendidikan jangan dilupakan karena hal tersebut saling berkaitan dan bersentuhan. Tidak ada manfaatnya jika fisik dibangun dengan megah, namun pondasinya masih  rapuh dan sewaktu-waktu mampu menghancurkan kemegahan bangunan tersebut.

Seperti persoalan narkoba yang telah merasuki tatanan kehidupan terutama di kalangan remaja.  Narkoba memicu orang melakukan  tindakan kriminal.  Hal tersebut otomatis dapat pembangunan dan kepercayaan orang untuk berinvestasi karena situasi keamanan yang tidak kondusif.

Kita berharap kolaborasi semua pihak, baik pemerintah Kota Medan, Forkopimda, dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kota Medan dari gangguan tersebut. Bangkitkan rasa memiliki dan menyayangi melalui kolaborasi Medan Berkah agar gangguan dapat teratasi.

Dengan demikian, kebanggaan masyarakat menjadi warga Kota Medan terus tertanam di jiwa. Apalagi di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution Kota Medan. Dengan semangat kolaborasi, Bobby Nasution membangun Kota Medan menjadi kota metropolitan yang maju dari segala aspek kehidupan menuju Indonesia Emas di tahun 2045.

 

(Penulis adalah wartawan okemedan.com. Karya tulis ini diikutsertakan pada lomba Foto dan Karya Tulis yang diselenggarakan Rumah Kolaborasi Bobby Nasution)

Tinggalkan Balasan