MEDAN I okemedan. Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan, Abdul Rani SH meminta pihak berwajib mengusut tuntas kasus dugaan peluru nyasar yang terjadi saat bentrokan antar warga di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan, Rabu (17/1/2024) kemarin.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Medan ini menilai, pengusutan harus dilakukan mengingat adanya korban jiwa atas insiden peluru nyasar tersebut.
“Apalagi ini ada korban jiwa dan meninggal dunia. Kita minta pihak berwenang juga harus membuka secara jelas hasil penyelidikannya,” ucap Rani kepada wartawan, Sabtu (20/1/2024).
Rani mengatakan, aksi salah tembak (peluru nyasar) merupakan hal yang sangat fatal jika terjadi atas dasar non prosedural yang dilakukan pihak berwajib. Sebab, peluru yang digunakan merupakan peluru tajam.
“Tidak bisa kita bayangkan jika peluru tajam itu juga mengenai tubuh masyarakat lainnya tentu akan sangat mengancam nyawa. Makanya kita minta agar kasus ini diusut tuntas. Pastikan peluru itu berasal dari mana, apakah orang tak dikenal (OTK) atau justru senjata petugas,” katanya.
Tak hanya diusut tuntas, Ketua Fraksi Hanura, PSI dan PPP (HPP( DPRD Medan ini juga mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Medan memberi perhatian terhadap keluarga korban peluru nyasar tersebut.
“Korban merupakan warga Kota Medan, makanya kita harap Pemko Medan memberi perhatian terhadap warganya,” sebut Abdul Rani.
Dengan aksi bentrok yang kerap terjadi di Belawan, Rani pun mengingatkan kepada pihak kepolisian agar selalu standby di lokasi yang kerap terjadi bentrok.
“Pihak kepolisian lebih paham apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi bentrok di sana. Apalagi beberapa bulan belakangan ini mulai terjadi kembali bentrok. Petugas diharapkan terus berjaga di sana,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Rio ,17, warga Lorong Papan, Kecamatan Medan Belawan, menjadi korban peluru nyasar saat bentrokan terjadi di Jalan Taman Makam Pahlawan, Selasa (16/1/2024) malam.
Saat itu, Rio tertembak di bagian kepala dan sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Prima Husa Cipta Belawan. Namun karena kondisinya kritis, Rio dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Pirngadi dan meninggal dunia pada Rabu (17/1/2024) sore.
OM-zan