Uni Eropa Tuduh Indonesia Dapat Subsidi dari China Terkait Pabrik Baja

OkeBiz161 Dilihat

JAKARTA | okemedan. Uni Eropa menuduh Indonesia mendapatkan subsidi dari negara China. Hal ini dikatakan oleh Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Internasional Bara Krishna Hasibuan kepada wartawan. Tuduhan itu terkait pabrik baja.

Atas tuduhan itulah, Uni Eropa kemudian mengenakan bea masuk penyeimbang (BMP) atau countervailing duty tinggi atas produk lempeng baja canai dingin nirkarat (stainless steel cold-rolled flat/SSCRF).

BMP itu mencapai 21 persen. BMP itu lebih tinggi dari produk India yang hanya 7,5 persen

Uni Eropa juga mengenakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas produk SSCRF Indonesia sebesar 10,2 sampai 31,5 persen sejak 2021.

“Bagi UE itu unfair practices, jadi sama saja UE membeli produk China, tapi pabriknya di Indonesia, tapi disubsidi oleh Pemerintah China,” katanya Minggu (3/12) seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan Indonesia tak tinggal diam atas tuduhan Uni Eropa tersebut.

Indonesia secara resmi telah mengajukan gugatan terhadap Uni Eropa terkait dengan pengenaan BMAD baja nirkarat tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Kita sudah ajukan secara resmi,” kata Bara.

Bara menambahkan gugatan dilayangkan karena perlakuan Uni Eropa tersebut merugikan Indonesia. Pasalnya, belakangan ini permintaan ekspor baja ke Eropa sedang meningkat.

Ia mengatakan dengan adanya BMAD dan BMP, kerugian yang dialami Indonesia dalam setahun bisa mencapai 40 juta euro atau Rp569,1 miliar.

Sebelumnya, Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) mencatat, ekspor baja nasional pada periode Januari-Februari 2022 melonjak jadi US$26,03 miliar. dimana sebelumnya pada tahun 2021 masih di US$21,34 miliar.

Sedangkan menurut data BPS, ekspor baja nasional tahun 2021 meningkat jadi 13,81 juta ton dibandingkan tahun 2020 yang tercatat 9,23 juta ton.

China tercatat sebagai pasar ekspor terbesar dengan volume tahun 2021 melonjak jadi 7,50 juta ton dari tahun 2020 yang berjumlah 5,94 juta ton.

Ekspor baja nasional ke China tercatat melonjak jadi US$12,8 miliar dibandingkan tahun 2020 yang tercatat US$7,54 miliar.

OM – nta, cnni

Tinggalkan Balasan