PADANG | okemedan. Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, meletus pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB. Gunung tersebut memuntahkan kolom abu berisi material vulkanik hingga mencapai 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, mengatakan hujan abu vulkanik itu turun dengan intensitas tinggi hingga membuat suasana Nagari Lasi menjadi sangat pekat dan gelap, hujan abu vulkanik juga terjadi di wilayah Kecamatan Sungai Pua, berdasarkan keterangan dari situs web Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik. Gejala peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi tersebut sudah berlangsung sejak Januari 2023. Oleh karenanya gunung tersebut diberikan status tetap di level II atau waspada, karena sewaktu-waktu dapat terjadi erupsi.
Gunung Marapi menjadi salah satu gunung api yang paling aktif di Sumatra. Gunung tersebut pernah erupsi pada 8 September 1830, 30 April 1979, dan 26 Februari 2014.
Status Level II atau Waspada
Sementara itu, menurut keterangan lebih lanjut dari PVMBG gejala peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang dapat terjadi erupsi bersifat eksplosif ini sudah berlangsung sejak Januari 2023. Oleh karenanya status tetap di level II (level Waspada), karena sewaktu-waktu dapat erupsi seperti yang terjadi hari ini.
Di sisi lain, secara intrumental ada peningkatan sedikit dan itupun hanya alat yg di puncak yang merekam, yang mana berarti sumber tekanan relatif dekat puncak/di bawah kawah.
Sebelumnya, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 16 November 2023, maka tingkat aktivitas Gunungapi Marapi masih tetap pada Level Il (Waspada) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level II (Waspada), maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah/puncak.
Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi diharapkan tenang tidak terpancing isu- isu tentang letusan G. Marapi. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan. Mengamankan sarana air bersih serta membershkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
OM – nta, VOA