Jokowi Sambut Baik Rencana Penambahan 10% Saham Freeport di Indonesia

OkeBiz41 Dilihat

WASHINGTON, DC | okemedan. Presiden Joko Widodo menyambut baik pembahasan mengenai penambahan saham Freeport di Indonesia, hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir. Hal ini disampaikannya ketika menerima CEO Freeport McMoran, Ricard Adkerson, di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Senin pagi (13/11).

“Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir,” ujar Presiden Jokowi kepada Ricard Adkerson. Ia berharap semua hal ini dapat diselesaikan pada akhir November ini.

Berbicara seusai pertemuan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir menyoroti peningkatan hubungan Indonesia dan Amerika, khususnya dalam bidang perdagangan. “Kalau kita lihat apalagi surplus perdagangan kita dengan Amerika sudah mencapai hampir USD16 miliar, dan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir cepat. Investasi Amerika di Indonesia itu sudah nomor empat sekarang, yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.

Hal ini yang ikut mendasari kebijakan presiden untuk mendorong investasi Amerika di Indonesia, termasuk dari Freeport McMoran. “Yang kebetulan kita BUMN sudah menguasai 51 persen,” lanjutnya.

Ditambahkannya, dalam pertemuan itu dibahas pula upaya hilirisasi yang dilakukan Freeport dengan tidak hanya melakukan penambangan emas dan tembaga, tetapi juga membangun smelter untuk mengolahnya. “Ini investasi yang memang kita hilirisasi, yang tadinya hanya murni pertambangan emas dan cooper, sekarang sudah mulai diturunkan menjadi industrialisasinya dengan membuka smelter yang di Surabaya,” tambahnya.

Freeport berkomitmen untuk membangun smelter di beberapa lokasi lain di Papua, antara lain di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Apabila penambahan saham ini berlaku, maka dipastikan saham terbesar akan kembali dimiliki oleh  pihak Freeport yaitu 59%.

Sebelumnya sebagaimana diketahui, Indonesia melalui Holding Industri Pertambangan MIND ID sudah menjadi pemilik prioritas sebesar 51% di Freeport Indonesia. Sisanya, 49% saham masih dimiliki oleh dimiliki oleh Freeport McMoRan (FCX). Indonesia pun berencana menambah kepmilikan saham sebesar 10%.

Rencana untuk menambah kepemilikan saham Indonesia di Freeport awalnya digaungkan oleh Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

“Pemerintah sedang memikirkan perpanjangan dengan penambahan saham, dimana pemerintah nambah saham 10%. Ini sebagai bocoran saja nanti akan kami umumkan resmi, masih dalam pembahasan,” ujar Bahlil, dikutip Rabu (3/5/2023) seperti dilancir CNBCIndonesia.com..

Bak dan gayung bersambut, Menteri BUMN Erick Thohir turut mendukung rencana penambahan porsi saham di Freeport Indonesia. Ia bilang, penambahan saham perlu dilakukan karena bisa berdampak positif bagi negara.

“Nanti kalau kontraknya sudah selesai, mau diperpanjang, ya nambah saham dong,” kata Erick di kantornya, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

OM-nta, VOA
|

Tinggalkan Balasan