Hamas Kembali Bebaskan Dua Sandera

OkeGlobal87 Dilihat

GAZA | okemedan. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan Hamas, pada Senin (23/10) malam, telah membebaskan dua sandera lagi, yang diidentifikasi oleh media Israel sebagai Yocheved Lifshitz dan Nurit Cooper. Keduanya berasal dari pemukiman Nir Oz, di Israel.

Lifshitz dan Cooper adalah pasangan kedua yang dibebaskan Hamas dari sejumlah orang yang ditangkap dan disanderanya ketika melakukan serangan lintas perbatasan berdarah ke Israel pada 7 Oktober lalu.

Menurut rekaman yang ditayangkan stasiun televisi Mesir, Lifshitz, yang berusia 85 tahun, dan Cooper, yang berusia 79 tahun, dibawa keluar dari Gaza melalui penyebrangan Rafah ke Mesir, di mana mereka dimasukkan ke dalam ambulans.

Kedua perempuan itu – bersama suami mereka – diculik dari rumah mereka di Nir Oz ketika Hamas menyerang komunitas di bagian selatan Israel itu.

Suami mereka belum dibebaskan.

Seorang pejabat Amerika Serikat pada Senin mengatakan Washington telah menyarankan Israel untuk menangguhkan kemungkinan invasi darat guna memberi lebih banyak waktu untuk mengupayakan dan menjamin pembebasan lebih banyak sandera.

20 truk bantuan telah sampai dari Mesir

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan 20 truk telah memasuki Jalur Gaza dengan mengangkut pasokan makanan, air, obat-obatan dan medis melalui perbatasan Rafah di Mesir pada hari Senin (23/10). Ini adalah pengiriman bantuan yang ketiga dalam tiga hari terakhir, dengan jumlah yang hampir sama setiap kalinya.

“Pada hari Sabtu dan Minggu, Anda ingat bahwa terdapat total 34 truk yang bisa memasuki Gaza dengan membawa persediaan yang dapat menyelamatkan nyawa. Ini setara dengan tidak lebih dari 4% volume rata-rata harian komoditas yang memasuki Gaza,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, hari Senin.

Ia menambahkan, kiriman bantuan itu tidak mencakup bahan bakar. Ia memperingatkan bahwa pasokan BBM yang tersisa di Gaza akan habis “dalam hitungan hari.”

Perang yang telah memasuki hari ke-17 per hari Senin itu merupakan perang Gaza paling mematikan bagi kedua sisi.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas menyatakan hari Senin bahwa sedikitnya 5.087 warga Palestina tewas dan 15.270 lainnya luka-luka. Di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat, 96 warga Palestina tewas, sementara 1.650 lainnya terluka akibat kekerasan dan penggerebekan Israel sejak 7 Oktober lalu.

Di sisi lain, lebih dari 1.400 orang tewas di Israel, sebagian besarnya warga sipil yang tewas dalam serangan pertama Hamas ke Israel selatan. Selain itu, 222 orang – termasuk warga negara asing – diyakini diculik oleh Hamas dalam serangan tersebut dan dibawa ke Gaza, kata militer Israek. Dua sandera di antaranya telah dibebaskan. [em/ka]

VOA

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan