Warga Protes, Satpol PP Madina Razia Sampai Kamar Pribadi

PANYABUNGAN I okemedan. Warga memerotes aksi Satpol PP Kabupaten Mandailing Natal (Madina) turun ke lapangan melakukan penyuluhan pada berbagai tempat seperti tempat hiburan malam, hotel dan cafe shop, Sabtu (9/9/2023) dini hari.
Pasalnya, judul penyuluhan itu ternyata tidak sesuai dengan tindakan di lapangan. Banyak masyarakat keberatan atas tindakan Satpol PP Madina yang telah mengangkangi aturan. Bahkan tindakan secara paksa pun dilakukan.
Seperti disampaikan salah satu pemilik coffe shop di Panyabungan mengaku keberatan atas tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP dan tim gabungan itu.
Sebab, pada razia itu rumah pribadi mereka pun ikut dilibatkan secara paksa untuk membuka seluruh pintu. Padahal, kamar tersebut merupakan tempat tinggal mereka dan karyawan yang semuanya perempuan.
Bahkan, sepasang suami istri yang sedang makan di cafe itu dipaksa untuk pulang. Padahal, pasutri tersebut sudah menunjukkan identitas bahwa mereka sah sebagai suami istri.
“Satpol PP yang datang ke tempat usaha saya tidak memiliki adab. Masa, saya yang sedang tidur, karyawan saya disuruh paksa membuka semua pintu kamar,” kata NH kepada wartawan.
NH merasa keberatan atas tindakan dan sikap para petugas Satpol PP Madina itu. Dia merasa malu serta sangat berpengaruh pada kerusakan usahanya tersebut.
“saya pikir aturan sudah mereka tabrak. Saya kecewa, mereka harus meminta maaf. Apabila tidak, saya akan tempuh jalur hukum,” tegasnya.
Diterangkan juga, pada saat karyawannya membangunkan NH atas perintah petugas, NH bangun dan berharap diberikan penjelasan oleh petugas penyuluhan.
“Setelah saya dibanguni, saya duduk di bangku kasir berharap datang petugas menghampiri saya, malah tidak. Mereka pergi tanpa pamitan. Dasar tidak beradab,” ungkapnya.
Ismail Saleh Dalimunthe, Kepala Bidang Trantibum Sat Pol PP Madina kepada wartawan saat dihubungi mengaku tidak dilibatkan sama sekali dalam operasi tersebut.
“Saya enggak ikut itu tadi malam, setiap operasi saya gak pernah lagi di libatkan padahal itu tugas saya sebagai pimpinan di Trantibum,” bebernya.
Ismail menyebut, dia sudah mendengar peristiwa yang terjadi di lapangan saat kegiatan penyuluhan. Ismail menyatakan tindakan petugas tersebut jelas sudah menyalahi standar operasional prosedur (SOP).
“Selain pemaksaan pembukaan kamar pribadi warga, ada juga saya dengar warga di Panyabungan keberatan karena petugas masuk gang rumah di waktu tengah malam,” katanya.
Ismail mengaku instansi Satpol PP Madina saat ini sedang tidak baik-baik saja.
“Satpol PP tidak kompak saat ini, contohnya saya tidak pernah dilibatkan dalam segala hal. Sungguh miris melihat pendirian pimpinan kami itu,” tutupnya.
OMD – zamharir