Pelaku Judi Togel Bantah Pernyataan Suap Polisi

MEDAN | okemedan. Setelah viral ngaku menyetor uang judi ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS Rp 25 juta, Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang, Supriatin (38), membuat pernyataan berbeda.
Kini, pria bertubuh gempal ini menyatakan apa yang diucapkannya tidak benar karena diintimidasi.
Dia mengaku saat itu ketakutan karena dikelilingi aparat bersenjata hingga menyatakan uang bisnis perjudian itu bergulir ke pejabat Polres Langkat.
“Dengan rasa takut, saya cemas. Mereka bersenjata semua mau tak mau lah saya bilang. Dengan rasa terpaksa saya takut, jadi nggak tahu lagi gimana,” kata Supriatin dalam video singkat yang diterima, Selasa (15/8/2023).
Dengan video terbarunya kali ini, Supriatin yang ditangkap aparat itu meralat seluruh pernyataannya mengenai setoran judi.
Dia menyebut, semua setoran itu tidak ada dan hanya karangan belaka karena dikelilingi tentara, meski dirinya sempat menunjukkan bukti transfer.
“Nah, masalah uang yang saya transfer 25 juta ke Kanit Pidum itu tidak ada. Yang dibilang ke Polres itu juga tidak ada. Ke Polsek itu juga tidak ada semua,” tegasnya.
Supriatin sempat menyebut alasannya ditangkap aparat tentara, bukan polisi. Dia menduga ada persaingan bisnis perjudian antara dia dengan pria bernama Wak Udin, yang diduga dibekingi oknum.
Menurut dia, Wak Udin, bos togel yang diduga dibekingi oknum aparat itu sudah ditangkap polisi, sehingga terjadi aksi balas dendam.
Dia menduga persaingan itu yang mengakibatkannya ditangkap personel Kodam I Bukit dan dipaksa buka suara telah menyetor puluhan juta ke polisi.
“Cuma saya dapat informasi di bawah ada namanya Wak Udin, main beringin 1,” sebutnya.
“Nah saya berpikir seperti itu. Mungkin ada kaitannya sama orang itu. Sebab apa, mungkin karena ketangkap orang itu terus merembet ke saya. Saya berpikir seperti itu,” sambungnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi membenarkan adanya penangkapan yang dilakukan Kodam I Bukit Barisan.
Tetapi, dia tidak menjelaskan secara gamblang apakah yang dimaksud termasuk Aipda JPH yang diduga sebagai koordinator judi.
Saat ini, kata Hadi, terduga pelaku judi tersebut masih diperiksa oleh Sat Reskrim Polres Langkat.
“Betul, bahwa hari Sabtu malam Denintel Kodam I Bukit Barisan menangkap beberapa orang terduga pelaku perjudian di Langkat. Saat ini, penyidik Reserse Polres Langkat sedang melakukan pemeriksaan untuk Proses pembuktiannya,” tandas Hadi.
Sebelumnya, sempat heboh pernyataan Supriatin, koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp 25 juta tiap dua minggu ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS.
OM-dedi