Plt Bupati Langkat Apresiasi Kapoldasu, 20 Dapur Arang Ilegal di Langkat Diamankan Polda Sumut

Langkat17 Dilihat

LANGKAT | okemedan. Plt Bupati Langkat H.Syah Afandin,SH bersama Kapolda sumut Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si. meninjau  lokasi pembakaran arang kayu Mangrove ilegal di desa Link.I Tangkahan Serai Kelurahan Pangkalan Batu, baru-baru ini.

Saat tiba di lokasi Plt Bupati Langkat dan Kapolda Sumut meninjau 20 dapur pembuatan arang ilegal, dimana pembuatan arang ini membutuhkan waktu 15 – 20 hari pembakaran untuk menghasilkan arang yang bagus, dalam 1 tungku pembakaran menghasilkan 1-2 Ton, dimana dalam 1 Kg arang yang siap diperjual belikan dengan harga Rp3.800.

Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si. menjelaskan kayu mangrove yang dihasilkan adalah berasal dari habitat – tempat pembudidayaan mangrove di kawasan hutan yang di lindungi.

“Polda Sumatera Utara telah terjun ke sini untuk melakukan penegakan hukum, kita sudah temukan dua orang yang kita lakukan penangkapan dan pemrosesan, dan tidak tahu ada beberapa yang melarikan diri tapi itu akan kita lanjutkan dalam proses penyidikan nantinya” ujarnya.

Polda Sumut juga sudah melakukan penyegelan di dua lokasi di Medan tempat gudang yang menampung daripada arang-arang mangrove yang dihasilkan dari sekitar Medan.

Plt.Bupati Langkat H.Syah Afandin,SH “atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten Langkat  menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polda Sumut yang telah mengambil tindakan secara cepat dalam penanggulangan kerusakan mangrove.

“Kami masyarakat Langkat sebagian besar adalah nelayan yang sangat bergantung dari hasil tangkapan ikan. Kita tahu salah satu fungsi mangrove ini adalah pengembangbiakan ikan yang ada di laut, karena adanya perambahan secara ilegal ini menurunkan hasil penangkapan ikan dari masyarakat,” ujarnya.

“Kami berharap bahwa tindakan yang dilakukan oleh Pak Kapolda hari ini harus sampai kepada akar-akarnya, diberantas habis penampungnya, baik penampung kecil ataupun besar. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda sebagai gebrakan awal ini sangat berarti untuk masyarakat Langkat dan kita siap untuk bekerja sama,” tambahnya.

Akademisi yang juga Dosen Fakultas Kehutanan USU Prof. Mohammad Basyuni, S.Hut, M.Si, Ph.D menyebutkan hutan di Lubuk Kertang sudah hampir habis ya itu sekitar 700 hektar sudah gundul dari 1200 hektar dirambah.

“Kami  kita semua sangat mengapresiasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pak Kapolda ini untuk menghentikan semuanya,” katanya.

Pihaknya selama ini sudah berulang kali menyuarakan, bahkan sampai ke menteri juga.

 OMD – hm.ilyas

 

Tinggalkan Balasan