Resmikan Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia, Edy Rahmayadi Harapkan Semakin Banyak Lahirkan Tenaga Medis

Medan39 Dilihat

MEDAN I okemedan. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meresmikan Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia di Ballroom Rumah Sakit Mitra Medika Premiere, Jalan S Parman, Medan, Selasa (27/6/2023).

Edy Rahmayadi berharap akan menambah tempat belajar di Sumut, sehingga kedepan akan melahirkan lebih banyak tenaga medis yang bisa melayani masyarakat Sumut.

“Selamat atas pembukaan tempat belajar ini, sehingga banyak dokter-dokter kita yang akan berkiprah menjalankan profesinya sebagai salah satu ibadah untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat Sumut,” kata Edy Rahmayadi, dalam sambutannya.

Peresmian tersebut diawali dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Izin Pembukaan Program Studi Sarjana Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut Saiful Anwar.

Turur hadir Anggota Komisi X DPR RI Djohar Arifin Husein, Tokoh Masyarakat yang juga mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin, Ketua Yayasan Institut Kesehatan Helvetia Razia Begum Suroyo, dan Rektor Panca Budi Medan Muhammad Isa Indrawan.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Rektor IKH Dr Ismail Efendy MSi dan Pendiri Yayasan Helvetia, Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes memotong pita peresmian Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia di Ballroom Mitra Medika Premiere Hospital Jalan S Parman No 236 Medan, Selasa (27/6/2023).

Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi juga menyampaikan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian semua pihak terkait. Di antaranya, saat ini tidak begitu banyak lagi orang dari luar Sumut yang menimba ilmu di daerah ini, khususnya Fakultas Kedokteran.

“Dulu mahasiswa Malaysia sekolah kedokterannya itu di Sumut, tapi sekarang kita pula yang berebut sekolah ke sana, apakah kemampuan dokter kita diragukan mereka atau hal lain yang perlu diperbaiki,” kata Edy Rahmayadi.

Untuk itu, Edy Rahmayadi berharap, kehadiran FK Institut Kesehatan Helvetia Medan mampu menghasilkan tenaga medis yang berkompeten. Tenaga medis Sumut yang tidak kalah dengan negara lain.

“Utamakan kejujuran, latih mereka mulai pendidikan hingga selesai mendapatkan gelar dokter,” harap Edy Rahmayadi.

Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Lukman mengatakan,  pencapaian untuk menerima izin pembukaan Fakultas Kedokteran tidak mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari memiliki rumah sakit, dosen dengan latar belakang ilmu kesehatan, peralatan kesehatan dan laboraturium.

“Alhamdulilah, hari ini Institut Kesehatan Helvetia telah mendapat izin, ini kerja keras dan komitmen sejak 2015 untuk melengkapi berbagai persyaratan,” katanya.

Dijelaskannya, setelah dibukanya moratorium Fakultas Kedokteran (FK) atau Program Studi (Prodi) Kedokteran yang baru, setidaknya ada 119 pengusulan dan setelah dilakukan skrining menjadi 55 untuk tahun 2023.

“Untuk di Medan ada 3 Institut Kesehatan yang telah mendapatkan izin yakni Institut Kesehatan Medistra, hari ini Institut Kesehatan Helvetia dan Institut Kesehatan Deli Husada, yang saat ini lagi berjuang melengkapi seluruh persyaratan,” jelasnya.

Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan Dr Ismail Efendy MSi mengatakan, hadirnya FK  di Institut Helvetia Medan untuk membantu pemerintah dalam pemenuhan tenaga kesehatan, khususnya dokter umum di Sumut.

Hal ini juga merupakan cita-cita Pendiri Yayasan Helvetia, Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes yang juga seorang Dokter dan Dosen berkeinginan untuk menyelenggarakan Fakultas Kedokteran sehingga menghasilkan dokter berkualitas, memiliki integritas tinggi, dan mampu memberikan layanan kedokteran prima.

Dijelaskannya, berdasarkan standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk, belum terpenuhi, karena dengan jumlah penduduk Sumut sebanyak 15 juta jiwa, idealnya membutuhkan 15.115 dokter.

“Saat ini Sumut hanya tersedia 5.126 dokter termasuk dokter spesialis dan Sumut masih membutuhkan 9.989 dokter, sehingga perlu melahirkan tenaga kesehatan yang cukup dan merata di Sumut sekaligus bisa memenuhi standar rekomendasi WHO,” jelasnya.

Dia berharap, Institut Kesehatan Helvetia bisa melahirkan dokter-dokter berkualitas, memiliki integritas tinggi dan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Alhamduliah. hari ini kita telah menerima izin pembukaan Fakultas Kedokteran, jadi saat ini kita telah memiliki 3 fakultas yakni  Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas kedokteran,” jelasnya.

Bahkan Yayasan Helvetia telah mendirikan rumah sakit sebanyak 5 rumah sakit antara lain, RSU. Mitra Medika Tanjung Mulia, RSU Mitra Medika Bandar Klippa,
RSU Mitra Medika Amplas, RSU Wulan Windy dan RSU. Mitra Medika Premiere.

Fokus dan ciri khas dari Fakultas Kedokteran Institut Kesehatan Helvetia adalah “Penyakit Kronis Lansia”.  Berdasarkan data dari PERGEMI (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia), tahun 2022 kasus penyakit lansia yang ada di Rumah Sakit  nanungan Mitra Medika Group terdapat 37,8 % Hipertensi, 22,9% Diabetes dan 11,29% Penyakit Reumatik.

Sejalan itu, sebut Dr Ismail Efendy, Institut Kesehatan Helvetia terus berupaya menjalin Kerjasama dengan Lintas Sektor (Dinas dan Lembaga Terkait), dengan Instansi Pemerintahan (Pemprovsu, RS. Haji dan FK USU) dan dengan Instansi-Instansi Kesehatan lainnya, agar dapat terus berkembang, meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan berkontribusi dalam mengatasi Penyakit Kronis Lansia.

“Kami mengucapkan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Gubernur atas dorongan dan dukungan yang selalu diberikan kepada kami. Kepala LLDIKTI,
Dekan Fakultas Kedokteran USU sebagai pengampu FK IKH dan Direktur RS Haji Medan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi FK IKH. Kami berkomitmen untuk menjaga integritas, kualitas, dan etika dalam pendidikan dan penelitian di fakultas ini,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi bersama Rektor Institut Kesehatan Helvetia Ismail Efendy juga menandatangani kesepakatan kerja sama antara Pemprov Sumut dengan Institut Kesehatan Helvetia terkait sinergitas dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

OM-zan

Tinggalkan Balasan