DELISERDANG | okemedan. Yayasan Mulia Bungsu Bahagia membangun sekolah berbasis Islam, Mulia Islamic School. Tidak seperti kebanyakan Islamic School di tengah kota, Mulia Islamic School didirikan di kawasan perkampungan tepatnya di Jalan Sukmo no 160 Desa Kolam, Bandar Setia ujung, Kecamatan Percut Sei Tuan, di samping perumahan Mulia Residence 4.
Peresmian dan syukuran atas berdirinya sekolah Mulia Islamic School yang terdiri RA-SDIT-MDTA diadakan Senin siang (18/7/2022) di halaman sekolah, dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan, Abdul Muhsin Hamzah bersama keluarga, para dewan guru, dan wali murid, Kepala Desa Kampung Kolam dan Kepala Dusun, mewakili BRI dan Bank Sumut, Sekretaris DPD APERSI Sumut, H. Yulius, ST,MM serta undangan lain.

Turut hadir Ustadz Kastoni MPd, Syeh KH Ali Akbar Marbun serta Ustadz H. Amhar Nasution. Ustadz Kastoni MPd dulunya merupakan guru sekolah Abdul Muhsin Hamzah.D
Dalam sambutannya, Abdul Muhsin Hamzah mengatakan Yayasan Mulia Bungsu Bahagia adalah sebuah lembaga pendidikan yang dibentuk untuk mencetak generasi Muslim intelektual, beriman dan berakhlak mulia.

Kehadiran Mulia Islamic School diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan anak-anak di kawasan Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Dikatakannya, dengan hadirnya Mulia Islamic School orangtua tidak perlu jauh-jauh lagi mencari sekolah berkualitas dan biaya terjangkau karena sudah ada Mulia Islamic School.

Pada tahap awal, Mulia School memiliki 5 ruang kelas, tetapi ke depan jumlah lokal dan kelasnya akan ditingkatkan lagi.
Abdul Muhsin Hamzah mengungkapkan punya rencana akan membangun Mulia School hingga jenjang pendidikan lebih tinggi lagi, hingga SMP dan SMA.
Niat ini disambut baik oleh Ustadz Kastoni, MPd. Dalam sambutannya, Ustadz Kastoni bahkan mendoakan agar Mulia Islamic School kelak memiliki perguruan tinggi.
Kastoni memuji Abdul Muhsin Hamzah yang merupakan anak muridnya dulu, membangun sekolah berbasis Islam di tengah kampung. Selama ini menurutnya, Islamic School umumnya dibangun di kota kota dan biaya sekolahnya besar, tapi Mulia Islamic School dibangun di kawasan perkampungan dan mengenakan biaya yang sangat terjangkau.
Untuk itu dia percaya, Mulia Islamic School akan maju dan berkembang.
Menurutnya, untuk mengetahui apakah sekolah itu bagus cukup dengan menanyakan kepada siswanya. Kalau murid bilang bagus, berarti baguslah sekolah tersebut. Dan itu menjadi promosi terbaik. Maka itu, dengan guru-guru yang mumpuni, lancar berbahasa Inggris, Kastoni yakin pendidikan di Mulia Islamic School akan berjalan baik.
Pujian dan ungkapan syukur juga disampaikan oleh Al Ustadz H. Amhar Nasution mewakili Syeh H. Ali Akbar Marbun, yang juga ulama khos NU. “Terakhir bertemu tak ada cerita apa-apa, tahu tahu Muhsin sudah membangun sekolah Islamic School,” ungkap Amhar yang juga dosen di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta.
Puncak peresmian Mulia Islamic School ditandai dengan pengguntingan pita oleh Syeh KH Ali Marbun dan pemotongan nasi tumpeng.Masing-masing disuapkan kepada Ketua Yayasan Abdul Muhsin Hamzah yang didampingi istri serta kepada ibunda Muhsin yang turut hadir.
Acara ditutup dengan doa dipimpin Ustadz H. Amhar Nasution serta dilanjutkan makan siang bersama.
OM – akbar, diur