Pasukan Rusia Tembaki Sebuah Masjid di Mariupol

OkeGlobal25 Dilihat

KYIV | okemedan. Kementerian Luar Negeri Ukraina, Sabtu (12/3), mengatakan pasukan Rusia menembaki sebuah masjid di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan, tempat pengungsian bagi lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak, termasuk warga negara Turki.

Ukraina menuding Rusia menolak mengizinkan warga sipil keluar dari Mariupol, di mana blokade telah menyebabkan ratusan ribu orang terperangkap. Rusia menyalahkan Ukraina atas kegagalan evakuasi.

“Masjid Sultan Suleiman the Magnificent dan istrinya Roxolana di Mariupol ditembaki oleh penjajah Rusia,” cuit Kementerian Luar Negeri. “Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari penembakan, termasuk warga Turki.”

Tidak disebutkan apakah ada orang yang tewas atau terluka.

Moskow membantah menargetkan wilayah sipil dalam aksi yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina.

Sebelumnya, video dan foto mengerikan muncul pada Rabu (9/3) memperlihatkan kehancuran sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol, sebelah selatan Ukraina. Pejabat Ukraina menuduh Rusia telah melakukan serangan udara yang menghancurkan rumah sakit bersalin itu, menewaskan tiga orang, termasuk di antaranya seorang anak, dan mencederai beberapa orang lainnya, termasuk perempuan yang sedang hamil.

Menurut Nadal, rumah sakit bersalin di Mariupol bukan satu-satunya yang diserang selama berlangsung peperangan yang telah berlangsung selama dua minggu itu.

“Di Zhytomir, rumah sakit bersalin hancur total,” katanya tentang sebuah fasilitas yang berjarak sekitar 200 kilometer di sebelah barat Kota Kyiv. “Di salah satu daerah di Kharkiv, yang memiliki rumah sakit bersalin terbesar, daerah itu dibom habis-habisan dan rumah sakit bersalinnya ikut hancur.”

Kharkiv sendiri terletak di sebelah timur laut Ukraina.

Nadal memuji petugas layanan kesehatan Ukraina sebagai pihak yang “sangat berkomitmen” untuk tetap tinggal dan merawat pasien-pasien mereka meskipun bahaya terus mengancam. Dia mengatakan Ukraina memiliki 69 pusat persalinan dan perinatal, serta 300 rumah sakit.

sumber: VOA

 

Tinggalkan Balasan