Prof Abdul Hamid: DRIn Lahirkan Kajian Strategis yang Inovatif

MEDAN I okemedan. Kehadiran Dewan Riset dan Inovasi (DRIn) di Sumatera Utara tidak sebatas melahirkan suatu kajian semata, namun lebih kepada  mengembangkan potensi daerah yang inovatif.

“DRIN memiliki 31 orang dengan SDM yang berbeda-beda, ada dari unsur Kadin, profesional dan akademisi yang mengkaji bidang yakni Infrastruktur, pertanian dan kehutanan, energi dan lingkungan dan bidang pendidikan, kesehatan dan budaya, hukum yang inovatif,” kata Wakil Ketua I DRIn Sumut, Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd kepada okemedan, Sabtu (27/11/2021).

Prof Abdul Hamid yang fokus menangani bidang pendidikan dan kesehatan, ekonomi dan tata kelola pemerintahan ini mengatakan, DRIn telah melakukan kajian seperti pendidikan melalui daring di masa pandemi untuk SMA dan SMK.

“Bidang pendidikan yang dikoordinir Dr M Isa mengkaji tentang pendidikan daring ini dan memberikan masukan pendidikan karakter, mengkaji bagaimana perubahan selama pandemi ini, bagaimana karakter terhadap visual. Jadi hasilnya kita serahkan kepada Gubernur Sumatera Utara,” ungkapnya.

Demikian pula dengan kajian dilaksanakan sekolah Tatap Muka. Pembahasannya tentu diawali dengan faktor kesehatan yakni disiplin protokol kesehatan saat pelaksanan sistem belajar tersebut.

Begitu juga dengan ekonomi yang mengkaji bagaimana pengembangan dan penerapan ekonomi kreatif di masa pandemi Covid-19.

“Kita kaji semuanya dan melahirkan kebijakan yang inovatif. Kalau sebelumnya Dewan Riset Daerah (DRD), DRIn merupakan perluasan saja karena DRIn memiliki kajian inovasi. DRD sebelumnya pengembangan riset daerah, namun saat ini ditambah dari suatu inovasi apa dari potensi daerah ini, itu yang lebih kita kaji,” jelasnya

Prof Abdul Hamid menambahkan, DRIn hanya memberi masukan-masukan dan pemikiran dalam hal kajian-kajian yang ada. Sementara pelaksana kajian yang hasilkan adalah Gubsu, sementara OPD-OPD yang menggerakkan.

“Maka selama ini kita mengambil data dari OPD-OPD, lalu mengkaji dan menganalisis dan itu yang kita berikan rekomendasi dan pokok pikiran kepada Gubsu,” katanya.

Prof Abdul Hamid melihat bahwa kedepan, peran DRIn sangat potensial untuk pengembangan suatu daerah dan tidak hanya ditingkat provinsi, namun juga daerah untuk mengembangkan potensi yang ada di masing-masing daerah.

“Makanya kita akan menyosialisasikan DRIn ini ke daerah-daerah. Kalau masa DRD sudah terbentuk 20 Kabupaten/kota, tapi adanya DRIn, maka kita akan bentuk kembali,” katanya.

DRIn Sumut belum lama ini mengkaji tentang PON 2024. Meski tidak masuk dalam bidang, namun DRIn tetap memasukan hal tersebut untuk dikaji.

“Meski ada beberapa bidang tidak terwakili seperti olahraga, dan kita masukan dalam bidang kesehatan, apalagi dalam persiapan PON 2024, kita sudah panggil KONI Sumut bagaimana persiapannya dari segi atlet, fasilitas, sarana dan prasarana, dan kita mengkaji dalam hal persiapan semuanya, karena ada provinsi yang menjadi tuan Rumah yakni Aceh dan Sumut. Ditargetkan Sumut masuk 5 besar ,” kata Prof Abdul Hamid.

OM-zan

Tinggalkan Balasan