Dirut PDAM Tirtanadi Berhasil Aktifkan Kembali Sumur Bor Peninggalan Kolonial Belanda di Kepulauan Perlis

OkeSumbagut24 Dilihat

LANGKAT | okemedan. Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi merasa lega karena berhasil mengaktifkan kembali sumur bor yang merupakan kebutuhan air bagi masyarakat di kepulauan Perlis, Kabupaten Langkat.

Sumur bor tersebut merupakan peninggalan Kolonial Belanda yang sudah sangat lama tidak berfungsi.

Pengaktifan sumur bor oleh Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi setelah mendapat arahan dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, agar masyarakat di Kepulauan Perlis Kabupaten Langkat dapat menikmati air bersih.

Atas arahan itu, Kabir Bedi langsung membentuk tim dan berangkat ke Perlis Kabupaten Langkat.

“Alhamdulillah sumur bor tua ini masih sangat jernih airnya dan masih bisa digunakan untuk masyarakat di sini, mudah- mudahan masyarakat di Kepulauan Perlis ini tercukupi kebutuhan air bersihnya dan dapat menjaga keberlangsungan sumur yang sudah aktif ini,” kata Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi didampingi Kadiv Trandis Muhri Fepri Iswanto, Kadiv PAM Muhammad Arif serta yang lainnya, Sabtu (21/8/2021).

Kabir Bedi berharap setelah aktifnya kembali sumur bor tersebut, masyarakat di Kepulauan Perlis tidak lagi mengalami krisis air bersih sehingga masyarakat Perlis dapat menjalani kehidupan dengan memakai air yang layak minum.

“Air ini kebutuhan yang tidak dapat tergantikan. Untuk itu saya berharap masyarakat di Kepulauan Perlis ini dapat menikmati air bersih yang sudah layak minum dan secara bersama – sama menjaga keberlangsungan air yang sudah aktif kembali dari sumur ini,” ujar Kabir Bedi.

Sementara di tempat terpisah Kepala Desa Perlis Junaidi Salin mengucapkan terima kasih kepada Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi yang telah berhasil mengaktifkan kembali sumur yang sudah sangat lama tidak berfungsi.

“Kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Pak Gubsu Edy Rahmayadi yang begitu memperhatikan rakyatnya akan air bersih dan juga Pak Dirut Kabir Bedi yang sudah mengaktifkan kembali sumur ini, karena sejak beberapa tahun sumur ini tidak berfungsi, jadi kami terpaksa menggunakan air tadah hujan untuk keperluan sehari – hari,” kata Junaidi Salin.

Junaidi berjanji akan menjaga keberlangsungan sumur yang telah aktif tersebut dengan merawat pompa sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.

OM-zan

Tinggalkan Balasan