Mahasiswa Apresiasi Upaya Pencegahan Covid-19 di Kampus UISU

Okedukasi94 Dilihat

MEDAN | okemedan. Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) mengapreasi upaya yang dilakukan pimpinan Kampus UISU dalam mengatasi dan mencegah penularan Covid-19 di lingkungan kampus UISU Jalan Sisingamangaraja, Medan.

Upaya itu dilakukan mulai dari penyemprotan disinfektan secara berkala, penerapan prokes, pelaksanaan vaksinasi secara massal hingga pemberlakuan lockdown di Kampus UISU.

Hal itu disampaikan berbagai kelompok organisasi mahasiswa secara terpisah di kampus UISU Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (9/8/2021), diantaranya Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (UKDM), Resimen Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Pecinta Lingkungan Penyayang Alam (Himalaya).

Komandan Menwa Yon E UISU, Muhammad Abdul Rivai mengatakan upaya penyemprotan disinfektan sekaligus lockdown terhadap aktivitas di kampus setidaknya dapat memutus penularan mata rantai virus corona.

Namun, pihaknya juga mengimbau agar seluruh mahasiswa tetap melaksanakan prokes dengan menerapkan 5 M.

Kedepan, Abdul Rivai berharap agar pandemi segera berakhir agar proses belajar dan mengajar dapat berjalan normal seperti semula.

Sebab, lanjutnya, selama ini mahasiswa masih banyak mengeluhkan dan terkendala soal pengoperasian aplikasi e-learning.

Secara terpisah, Ketua Kaderisasi UKDM, Andri Wijaya mengatakan penyemprotan disinfektan sangat bermanfaat untuk mencegah penuluaran Covid-19 di UISU.

Tapi harus tetap menjaga dan melaksanakan prokes antara lain, pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan.

“Dengan mematuhi prokes dari pemerintah bisa mengurangi penyebaran Covid-19, khususnya di UISU,” ujarnya.

Andri juga mendukung pimpinan UISU yang telah memfasilitas kegiatan vaksinasi massal dalam rangka mengurangi penularan Covid-19.

Namun, pihaknya tetap berharap agar pandemi secepatnya berakhir dan mahasiswa dapat belajar tatap muka seperti awal. “Bisa silaturahmi, terutama untuk mahasiswa baru,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Himalaya UISU, Dwi Wahyu Hidayat menurutnya penyemprotan disinfektan dan lockdown salah satu upaya untuk mensterilkan kampus guna memutus penyebaran virus corona di lingkungan Kampus UISU.

Namun, Wahyu yang didampingi Mara Lufthi Lubis (Seketaris) dan Karisma Sultan Arif (Anggota Muda) berpendapat bahwa proses belajar mengajar lebih efektif dilaksanakan dengan model tatap muka daripada secara vitual atau online.

Sekadar informasi, UISU pernah beberapa kali menerapkan WFH (work from home), kegiatan vaksinasi, penyemprotan secara berkala dan terakhir melakukan lockdown sejak 5 hingga 11 Agustus 2021 berdasarkan Surat Instruksi Lockdown Nomor: 2050/I/E.01/VIII/2021 yang ditandatangani Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP.

Dalam surat itu disebutkan bahwa keputusan lockdown itu dilakukan setelah memperhatikan Grafik peningkatan pandemi covid-19 khususnya di Kota Medan, Dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Medan serta Untuk menjaga kesehatan sivitas akademika UISU.

Learn From Home

Sementara itu, Ketua Asosiasi Dosen Tetap Yayasan UISU (Adosty), Dr. Syofyan SE, MSi berpendapat bahwa program disinfektan dan sterilisasi kampus sangat diperlukan untuk mencegah/menurunkan angka Covid-19 yang sesuai dengan kondisi nasional, Provinsi dan PPKM di kota Medan.

Namun pihaknya juga berharap agar penyemprotan dan sterilisasi pada waktu waktu tertentu tetap menyesuiakan dengan perkembangan Covid-19 di UISU dan penerapan prokes secara ketat di lingkungan kampus.

Sebagai Ketua asosiasi dosen, Dr. Syofyan mengingatkan bahwa pandemi jangan sampai mengurangi makna proses belajar dan mengajar di kampus.

Untuk itu, katanya, yang harus dilaksanakan saat ini adalah melakukan proses belajar mengajar berbasis IT. “Learn from home merupakan alternatif utama yang dapat dilakukan agar proses belajar dan target kurikulum dapat tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Ikatan Alumni UISU DR. H. Danialsyah. SH.MH mengapreasi langkah yang dilakukan pimpinan UISU untuk melakukan sterilisasi dan melakukan penyeprotan disinfektan kampus guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan tinggi UISU harus mampu berdiri di depan untuk bersama-sama pemerintah dan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

“Setidaknya, mulai dari lingkungan dan keluarga besar UISU untuk bersama-sama dan saling mengingatkan untuk menghadapi tingginya angka penularan virus corona saat ini,” katanya.

Namun, dia berharap agar pimpinan Universitas tetap fokus untuk memastikan bahwa proses belajar dan mengajar terhadap mahasiswa dan seluruh pelayanan akademik dapat tetap berjalan.

OM-zainul abdi nasution

Tinggalkan Balasan