MEDAN | okemedan. Kendati meninggal dunia, namun kasus penganiayaan pasien Covid-19 Selamat Sianipar, yang dilakukan warga karena ingin menularkan virus di Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, tetap dilanjutkan.
“Kita turut berduka atas meninggalnya Pak Selamet. Kita sudah menerima laporannya. Kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan kasus penganiayaan yang dialaminya,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (2/8/2021).
“Masih didalami semuanya, hasil pendalaman Polres Toba itu bagaimana, masih kita tunggu,” kata Hadi lagi.
Dia menyebut, pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan telah menyatakan Selamat Sianipar meninggal dunia karena menderita positif Covid-19.
“Dokter sudah menyatakan meninggal karena Covid-19 (berat) dan sudah ada bukti tertulisnya,” sebutnya.
Menurut dia, pihak rumah sakit sudah bekerja maksimal untuk merawat Selamat sejak masuk ke rumah sakit pemerintah tersebut.
“Yang jelas, dokter sudah menangani semaksimal mungkin dari mulai dirujuk dari Toba ke RS Adam Malik,” terangnya.
Sebelumnya, Selamat Sianipar, pasien Covid-19 yang sempat dianiaya warga karena ingin menularkan virus di Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, belum lama ini, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Minggu (1/7/2021) sekira pukul 16.30 WIB.
Kejadian kekerasan tersebut diketahui terjadi di Kabupaten Toba, Sumut pada Sabtu (24/7/2021).
Seorang pria yang dipukuli secara massal dengan membabi buta itu disebut-sebut bernama Selamat Sianipar yang berusia 45 tahun.
Amukan masyarakat terhadap warga Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba itu berawal dari, Selamat Sianipar terpapar (positif) Covid-19, dari hasil tes swab antigen.
OM-dedi