Rutan 1 Medan Laksanakan Salat Iduladha dan Sembelih 24 Hewan Kurban

Medan10 Dilihat

MEDAN I okemedan. Iduladha tahun 1442 H merupakan penyembelihan hewan kurban terbanyak sejak Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas I Medan dipimpin oleh Theo Adrianus Purba, Amd, IP, SH, MH.

Sebanyak 21 ekor lembu diantaranya berjenis limosin yang umumnya seberat 800 Kg per ekor, ditambah 3 ekor kambing disembelih untuk merayakan Hari Raya Iduladha di Rutan 1 Medan, Selasa (20/7/2021).

Karutan 1 Medan, Theo Adrianus Purba, Amd, IP, SH, MH mengatakan, pada perayaan Iduladha 1442 H tahun 2021 kali ini, pihaknya menyembelih 24 hewan kurban dan dilakukan usai Rutan 1 Medan melaksanakan Sholat Id berjamaah yang diikuti ribuan warga binaan dengan imam/ khatib Al Ustadz Gatot, di lapangan dalam rutan.

“Hewan kurban ini berasal dari berbagai kalangan  termasuk diantaranya 2 ekor sapi dari ibunda Pak Wali Kota Medan, Partai Golkar Sumut dan lainnya. Daging daging kurban ini, dibagikan tidak hanya kepada warga binaan saja,  namun juga kepada warga sekitar Rutan,  Panti-panti asuhan, Lapas anak,  Lapas perempuan, Lapas Pancurbatu serta rekan-rekan media,” terang Theo.

Puluhan ekor sapi dan kambing disembelih sendiri oleh warga binaan secara bergotong royong dan penuh kekeluargaan.

Hal ini terlihat dari puluhan warga binaan tampak memotongi daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak pademi Covid-19 dan masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Pantauan awak media, puluhan warga binaan bersama para pegawai Rutan Tanjung Gusta ‘berbaur’ dengan tetap menjaga Protokol Kesehatan Covid-19 dan memotongi daging-daging kurban untuk dibagikan secara bersama dan kekeluargaan.

Karutan Tanjung Gusta Medan, Theo Andrianus Purba, membeberkan sekat antara pegawai dengan warga binaan perlahan-lahan sudah saya hancurkan.

“Hingga warga binaan dan pegawai dapat bekerja bersama secara kekeluargaan.  Seperti sekarang ini terlihat” terang Theo.

Tanpa adanya penyekat (ego) pribadi  baik pegawai dan warga binaan, semua dapat berbaur duduk bersama -sama sambil menikmati makan siang menu sop dan kari dari daging kurban yang disembelihnya.Dengan bersama semua masalah dan pekerjaan bisa kita terselesaikan.

“Seperti masalah air yang selama ini warga binaan merasakan kekurang akan air bersih. Kita buatkan beberapa sumur bor hingga warga binaan tak ada lagi mengeluhkan akan air bersih,” beber Theo.

“Seakan  warga binaan di Tanjung Gusta Medan ini merasa seakan Rutan ini rumah mereka yang ikut menjaga bersama sama” kata Theo lagi.

red

Tinggalkan Balasan