SIBOLGA | okemedan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kota Sibolga, Hendra Darmalius mengungkapkan laporan terkait tumpahan minyak yang mencemari kawasan tanaman mangrove.
Menurutnya, pihak Terminal BBM Pertamnia Sibolga mengaku bertanggungjawab atas permasalahan yang menyebabkan kerusakan lingkungan itu.
“Kejadian ini dari tanggal 23 Mei lalu, ada kebocoran minyak, dan ada rembesan ke hutan bakau (mangrove). Pertamina bertanggungjawab untuk mengganti semua pohon bakau yang mati. Informasi ke saya, ada 500 bibit yang akan ditanam kembali,” ujar Hendra, di lokasi proyek pembangunan gedung Pasar Sibolga Nauli, Senin (19/7/2021).
Akibat insiden tersebut, kata Hendra, pihak Pertamina juga mengaku telah melakukan pengujian kadar tanah dan air di sekitar lokasi Terminal BBM Sibolga, yang berdekatan dengan lahan tanaman mangrove.
“Sudah diperiksa tanah dan air di hutan bakau tersebut ke laboratorium, hasilnya memang tidak ada tumpahan minyak sampai ke bakau tersebut. Mungkin sudah terhisap akar bakau, tapi tanahnya tidak mengandung minyak,” sebut Hendra.
Sebelumnya Karang Taruna Kota Sibolga merasa prihatin atas kondisi Ratusan tanaman mangrove yang sebelumnya tubuh subur di sekitar Terminal BBM Pertamina Sibolga mengalami kekeringan dan mati.
Bahkan Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori angkat bicara dan meminta Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kota Sibolga untuk turun ke lokasi dan melakukan penelitian.
“Ini perlu ditindaklanjuti serius, guna mengetahui penyebab dan dampak pencemaran lingkungan dari kejadian tersebut. Kita tidak boleh sepele dengan kejadian ini, karena laut merupakan sumber pencaharian utama masyarakat Sibolga-Tapteng ini. Maka perlu dikaji apa dampak lanjutan hal tersebut bagi laut Sibolga, atau jangan-jangan ini ada kaitan dengan perubahan warna air laut yang lalu, yang juga mengakibatkan banyak ikan di tambak masyarakat Kolang Tapteng mati” kata Jamil, Senin (19/7/2021).
OMD-dody