NOTTINGHAM | okemedan. Sebuah studi baru menunjukkan, olahraga dapat membantu melindungi diri dari kemungkinan terkena kanker tulang dan penyakit-penyakit terkait tulang lainnya seperti osteoporosis.
Studi itu dilakukan sejumlah peneliti di Nottingham Trent University, Inggris. Hasil studi mereka menunjukkan, olahraga memicu mekanisme biologis dalam sel tulang yang dapat membantu menghentikan penyebaran kanker ke tulang.
Berdasarkan temuan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Regenerative Medicine itu, para peneliti mengatakan pekerjaan mereka dapat membantu mengeksplorasi manfaat terapeutik olahraga untuk pasien kanker.
Peneliti utama, Dr Livia Santos, seorang ahli biologi otot tulang rangka di Fakultas Sains dan Teknologi universitas itu mengatakan, respons biologis olahraga terhadap kanker sangat signifikan. Temuan ini, menurutnya, memberi pemahaman yang lebih baik tentang manfaat terapeutik dari olahraga sehingga dapat memotivasi lebih banyak pasien untuk terlibat dalam aktivitas fisik dalam memerangi kanker. Franziska Jundt, Guru Besar Hematologi di Universitas Würzburg, Jerman, tidak terlibat dalam studi tersebut, namun tidak terkejut dengan hasilnya. Ia juga melakukan penelitian serupa di universitasnya.
“Rangsangan fisik memiliki efek antitumor, baik bagi tumor yang terlokalisasi maupun yang menyebar. Penelitian klinis kami menunjukkan, rangsangan fisik memperbaiki performa fisik tulang dan pergantian sel tulang pada pasien dengan monoclonal gammopathy. Ini berarti bahwa kita dapat menggunakan aktivitas fisik sebagai pendekatan nonfarmakologis pada pasien kanker.”
Monoclonal gammopathy adalah kondisi di mana antibodi abnormal diproduksi oleh sel myeloma, tetapi tidak menyebabkan kerusakan pada tubuh.
Dalam penelitian mereka, para peneliti menempatkan sel tulang manusia dalam perangkat yang dikenal sebagai bioreaktor untuk meniru beban mekanis yang dialami sel manusia selama berolahraga.
Mereka mendapati, sel-sel tulang itu terpicu melakukan aktivitas yang memerangi kanker, termasuk pengaktifan gen yang dikenal dengan sebutan P53, yang membantu menekan tumor.
Tim tersebut juga menemukan, sel-sel tulang yang “diolahragakan” melepaskan protein yang terkait dengan osifikasi, proses alami pembentukan tulang.
Menurut mereka, proses yang sama juga dapat berkontribusi pada pemeliharaan massa tulang, dan oleh karena itu membatasi perkembangan osteoporosis.
Para peneliti di Nottingham Trent University mengatakan, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi jenis aktivitas fisik yang mungkin paling baik mengaktifkan proses ini.
Kanker tulang terjadi ketika sel kanker merambah pada jaringan tulang. Sel tumor ganas itu bisa muncul dari dalam tulang, dan bisa pula merupakan dampak dari adanya kanker pada jaringan organ lain di dalam tubuh. Di seluruh dunia, hanya ada 1 persen penderita kanker tulang dari total pengidap kanker.
Sumber: VOA