Penyelidikan Runtuhnya Kondominium di Miami Dibuka

OkeGlobal4 Dilihat

FLORIDA, AS | okemedan. Pihak berwenang telah membuka penyelidikan kriminal dan perdata atas runtuhnya gedung kondominium tepi laut, di Miami, Florida yang menewaskan sedikitnya 28 orang dan 117 orang belum ditemukan. Pengacara negara bagian di Miami-Dade Katherine Fernandez Rundle berjanji untuk membawa masalah ini segera ke hadapan juri, yang bisa merekomendasikan tuntutan pidana atau hanya menyelidiki penyebabnya untuk menyarankan reformasi.

Setidaknya lima gugatan hukum telah diajukan atas nama warga yang selamat atau dikhawatirkan meninggal. Seorang pengacara yang terlibat dalam gugatan mengatakan keruntuhan itu menimbulkan kekhawatiran luas tentang masalah infrastruktur dan kepercayaan kepada mereka yang bertanggung jawab untuk itu.

“Kita layak untuk bisa masuk ke gedung tanpa khawatir akan runtuh di sekitar kita dan mengetahui bahwa orang yang kita cintai bisa tidur di malam hari tanpa khawatir akan jatuh 12 lantai ketika mereka tidur,” kata Jeffrey Goodman, yang kantornya berbasis di Philadelphia dan mengajukan gugatan atas nama anak-anak warga yang hilang.Gugatan yang diajukan hingga saat ini menuduh Asosiasi Kondominium Selatan Menara Champlain, dan dalam beberapa kasus seorang arsitek dan insinyur lokal, lalai karena gagal mengatasi masalah struktural serius yang sudah terjatat sejak 2018. Seorang inspektur bangunan kota Surfside juga menjadi bagian dari diskusi tersebut, dan perusahaan Goodman telah memberi tahu mengenai rencana untuk menambahkan kota itu sebagai terdakwa.

“Peran pemilik bangunan dan arsitek dan insinyur dan inspektur dan profesional keselamatan bertugas memastikan agar bangunan aman bagi penghuninya,” kata Goodman.

Pada sidang Jumat (2/7/2021), hakim menunjuk kurator untuk mewakili kepentingan asosiasi kondominium mengingat trauma yang dialami anggota dewan, dan salah satunya masih hilang. Dewan itu mempunyai sekitar $48 juta asuransi, sementara tanah tepi laut itu bernilai $30 juta hingga total assetnya $50 juta, kata hakim.

Hakim berharap gugatan itu bisa diselesaikan dengan cepat, mungkin dalam waktu satu tahun. Setelah itu ia akan memberi wewenang kepada penerima, pengacara Michael Goldberg, untuk memberikan masing-masing $10.000 kepada penghuni kondominium itu dan $2.000 untuk menutupi biaya pemakaman.

Pengacara Robert Mongeluzzi, yang juga mewakili keluarga Rosenberg dan berupaya mendapat akses ke lokasi tersebut, mengatakan kasus seperti ini bukan hanya tentang uang.

“Mereka ingin menjadikan ini sebagai upaya untuk mengetahui apa yang terjadi,” kata Mongeluzzi. “Kami yakin bukti masih ada.”

Pengacara untuk asosiasi kondominium belum menanggapi email yang meminta komentar, begitu pula anggota dewan sendiri.

Satu kasus sebelumnya yang mungkin secara hukum setara, menyangkut keruntuhan dinding bangunan 2013 di Philadelphia yang sedang dihancurkan. Gedung itu jatuh ke toko “Salvation Army” (Bala Keselamatan) di dekatnya. Penghancuran itu menewaskan enam orang dan melukai 13, dengan seorang perempuan ditemukan hidup 13 jam kemudian dan kehilangan kedua kakinya. Ia terpaksa menjalani lebih dari 30 operasi sebelum meninggal tahun ini.

Dalam persidangan setelah insiden itu juri sipil menemukan “Bala Keselamatan”, pemilik bangunan dan arsiteknya sebagian besar bertanggung jawab, dan para pihak setuju untuk membayar ganti rugi $227 juta.

Di sisi kriminal, arsitek mendapat kekebalan hukum sebagai imbalan bekerja sama dengan jaksa, sementara operator gerobak makanan yang kemudian menjadi kontraktor dibebaskan dari tuduhan pembunuhan tingkat tiga tetapi dijatuhi hukuman 15 hingga 30 tahun karena pembunuhan tidak disengaja; seorang pengemudi forklift pengguna obat resep untuk cedera juga masuk penjara.

Runtuhnya gedung itu juga mendorong kota Philadelphia mengirim inspektur untuk memeriksa lokasi pembongkaran dan menyebabkan diperketatnya peraturan pembongkaran.

Di Florida, dewan juri masih meninjau runtuhnya jembatan penyeberangan tahun 2018 di Universitas Internasional Florida yang menewaskan enam orang. Tuduhan pembunuhan berencana dan pembunuhan tingkat tiga diajukan setelah kecelakaan ValuJet 592 i pada tahun 1996.

VOA

Tinggalkan Balasan