MEDAN | okemedan. Seorang oknum TNI berinisial AS, dikabarkan diamankan pihak Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) I/Bukit Barisan karena diduga terlibat pembunuhan wartawan di Simalungun, Marsal Harahap pada Kamis (24/6/2021) malam.
Oknum tersebut berpangkat Prajurit Kepala (Praka), dikabarkan ditangkap di kawasan Kota Tebing Tinggi.
Kepala Penerangan Kodam I/BB Letkol Infanteri Donald Erickson Silitonga mengakui penangkapan AS yang kini sudah diproses di Markas Pomdam I/BB.
“Hasil pendalaman informasi yang diterima sudah dilakukan penangkapan inisial AS dan saat ini yang bersangkutan sudah berada di Pomdam I/BB,” kata Donald, Jumat (25/6/2021) malam.
Namun, Donald tidak merinci tentang keterlibatan dan peran AS. Dia hanya memastikan proses hukum tetap berjalan jika terduga terbukti bersalah.
“Kita bekerjasama dengan Polda Sumut, ini lagi proses penyelidikan dan penyidikan. Karena yang bersangkutan adalah bagian dari kelompok pelaku,” ujar Donald.
Donald juga menyebutkan, proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan. Bila nantinya terbukti bersalah, AS akan ditindak sesuai peraturan yang berlaku.
“Kita terbuka saja, tidak ada yang ditutupi. Apabila memang terbukti, sesuai dengan keterangan saksi dan barang bukti. Ini akan kita tindak tegas,” tegasnya.
Seperti diketahui, Marsal Harahap tewas ditembak di Jalan Huta VII, Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Malinggas, Kabupaten Simalungun, Jum’at (18/6/2021). Pembunuhan diotaki pemilik tempat hiburan malam Ferrari Bar dan Resto berinisial S (57).
Saat menjalankan aksinya S memerintahkan karyawannya YFP (31) dan AS. Dia juga memberi uang untuk membeli senjata sebesar Rp15 juta.
“Tersangka S mengirim uang sebesar Rp15 juta melalui transasksi M- Banking dengan tujuan untuk membeli satu unit senjata api untuk digunakan membedil (menembak) Mara Salem,” sebut Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra, Kamis (24/6/2021).
Selanjutnya, A dan YFP menembak paha kiri korban hingga tewas.
Panca menuturkan, kasus tewasnya Marsal, dilatar belakangi sakit hati tersangka S. Sebab, Marsal diduga kerap memberitakan peredaran narkoba di Ferrari S.
OM – dedi