Politik

Di Reses Dedy Aksyari Nasution, Warga: Saya Sering Tegur Orang Buang Sampah ke Parit, Malah Saya Dibenci

MEDAN | okemedan. Persoalan sampah yang mengakibatkan banjir ternyata semata kesalahan pemerintah. Terkadang, kesadaran masyarakat juga masih rendah dengan membuang sampah sembarangan terutama di parit (drainase).

“Rumah saya sering kebanjiran. Rumah saya pas di pinggir parit Sulang Saling. Saya sering mempergoki orang yang buang sampah ke parit. Saya tegur, malah saya yang dibenci dan bilang bukan urusanmu,” ungkap Karne Amalia br Hutagaol, warga Lingkungan V, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas saat kegiatan Reses Dedy Aksyari Nasution Masa Sidang II tahun Kedua di Jalan Seksama Gang Maju Lingkungan V, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas, Sabtu (21/3/2021).

Hadir Anggota DPRD Medan Dedy Aksyari Nasution ST, Camat Medan Amplas Drs Edi Mulia Matondang MAP, Lurah Sitirejo III Jamaluddin SP, Ustaz Syarifuddin Pasaribu serta ratusan masyarakat, dengan penerapan protokol kesehatan.

Ibu rumah tangga ini menambahkan, pelaku pembuang sampah yang dijumpainya bahkan orang yang berpendidikan.

Karne Amalia br Hutagaol, warga Lingkungan V saat menyampaikan keluhan sampah yang dibuang ke parit Sulang Saling.

 

“Saya berharap adalah perhatian pemerintah agar setiap lingkungan ada tempat penampungan sampah atau petugas yang memungut sampah,” ujarnya.

Lain halnya Risma Peranginangin. Dia menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja Kepala Lingkungan V yang terkesan pilih kasih atas bantuan yang diberikan kepada masyarakat.

“Kalau ada bantuan atau pelatihan kepada masyarakat, tolonglah didata dengan baik, jangan ada KKN, yang dekat-dekat aja dipilih. Saya sejak tahun 1976 berada disini tak pernah dapat bantuan,” ungkapnya.

Begitu juga Susana Lubis, yang menyampaikan aspirasinya tentang kepesertaan BPJS dari PBI “Dulu ada, tapi sekarang tak bisa, ditutup, Krn dananya disalurkan ke Covid-19, saya udah urus ke dinas sosial. Karena ini sangat perlu. Suami saya tukang becak dan kami tak mampu untuk bayar,” katanya.

Menanggapi hal itu, Dedy Aksyari Nasution mengapresiasi tindakan yang dilakukan Karne Amalia br Hutagaol yang berulangkali menegur orang yang membuang sampah ke parit.

“Kalau kita lihat memang kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ini agak kurang, kemudian yang kedua fasilitas juga jadi istilahnya memang bukan sepenuhnya salah di masyarakat, memang pemerintah kota ini belum menyiapkan tempat pembuangan sampah sementara di setiap lingkungan atau kelurahan tapi memang kita diminta diminta untuk mempunyai kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan,” jelasnya.

Padahal, di dalam perda tentang sampah disebutkan jelas bahwa ada tindakan bagi orang yang membuang sampah sembarangan yakni denda kurungan 3 bulan atau bayar Rp10 juta.

“Perda ini akan menjadi efek jera bagi orang yang buang sampah sembarangan. Boleh juga sekali-kali kita proses biar masyarakat tau. Nanti saya akan sampaikan ke dinas pertamanan dan kebersihan, supaya nanti paling tidak ada yang bisa berubah,” jelas Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Medan ini.

Seharusnya, lanjutnya, sampah bisa dikelola oleh masyarakat dengan memilih sampah mana yang masuk ke lingkungan.

“Kalau kita kelola dengan baik sampah ini bisa menjadikan suatu masukkan yang besar bagi pemerintah kota, cuma kita memang belum ada inovasi yang yang baik dibuat pemerintah kota, artinya apa masih manual yakni datang, ambil dan buang. Seharusnya bila bisa kita kelola dan bernilai ekonomis, saya percaya sampah orang ibu dicuri,” kata anggota Komisi IV ini.

Persoalan kinerja Kepala Lingkungan V, Dedy dengan tegas agar warga membuat surat pernyataan yang ditandatangani.

“Serahkan sama saya akan saya serahkan kepada Pak Lurah dan pak camat untuk dilakukan evaluasi. Jangan takut, jadi kalau memang merasa Kepling tidak membantu, masyarakat hanya mementingkan diri sendiri atau keluarganya, sampaikan masalah itu kemudian bantuan-bantuan yang tidak dapat itu nanti kita upayakan sampaikan nanti siapa-siapa aja yang belum dapat. Bantuan itu tadi kan terbatas, jangan semua juga merasa harus mendapat. Di samping kanan kiri, mungkin tetangga kita ada yang lebih layak lagi,” katanya.

Pada kesempatan itu, Dedy meminta agar kepala lingkungan maupun Kelurahan untuk melaksanakan pendataan masyarakat yang belum tersentuh BPJS karena banyak tidak mampu.

Dedy juga mengomentari pesatnya pertumbuhan rumah sakit dibandingkan tempat hiburan di Kota Medan. Artinya, dengan banyaknya rumah sakit, berarti masyarakat Kota Medan banyak yang kurang sehat.

“Maka itu kita jaga kesehatan, dengan pola hidup yang sehat, patuhilah imbauan pemerintah,” serunya.

Sementara itu, Camat Medan Amplas Drs Edi Mulia Matondang mengultimatum Kepling V untuk memperbaiki kinerjanya.

“Saya lihat kinerja Kepling ini dalam seminggu, saya tugaskan Kepling atasi sampah dekat rumah Bu Hutagaol. Saya sudah beri peringatan keras terhadap dua kepling,” tegasnya seraya menambahkan bahwa untuk satu kelurahan termasuk Sitirejo III saat ini hanya dua Beca pengangkut sampah.

Camat juga menyebutkan saat ini pihaknya menjalankan program Wali Kota Medan untuk menormalisasi parit Sulang Saling dari Jalan Garu VIII hingga ke Jalan M Nawi Harahap yang sudah 20 tahun tidak tersentuh. Pekerjaan berupa pengorekan parit itu dilaksanakan selama 6 bulan guna mengatasi banjir.

“Lumpurnya saja sedalam 1,5, meter dan sudah mengeras. Dan saat ini parit hanya bisa menampung debit air setengah meter. Wajar saja hujan sedikit banjir. Kami sekarang bekerja secara manual mengorek, membersihkannya. Tapi masih ada juga orang yang membuang sampah. Oke sekarang tanggungjawab kami, tapi nanti setelah bersih, mari jaga untuk tidak membuang sampah,” serunya.

Pada reses itu warga begitu antusias menyampaikan aspirasinya kepada Dedy Aksyari Nasution tentang persoalan yang dialami seperti layanan BPJS, KTP dan lainnya.

Reses Anggota DPRD Medan Dedy Aksyari Nasution dilanjutkan di Jalan Kemiri II, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, pada pukul 16.00 WIB.

OM-zan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by ExactMetrics