MEDAN | okemedan. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi resmi melantik 6 kepala daerah di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu, Jumat (26/2/2021) pukul 08.00 WIB.
Kepala daerah yang dilantik dengan penerapan protokol kesehatan adalah Wakil Wali Kota Binjai Amir Hamzah, Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial dan Wakilnya Waris Thalib, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dan Wakilnya Aulia Rachman, Bupati Serdangbedagai H Darma Wijaya dan Wakilnya H. Adlin Tambunan, Bupati Asahan H Surya BSc dan Wakilnya H Taufik Zainal Abidin, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor dan Wakilnya Oloan Paniaran Nababan.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengingatkan agar kepala daerah yang dilantik menjunjung loyalitas dan bekerjasama.
“Pada kesempatan ini saya mengulang kembali, karena ada kepala kepala daerah yang dilantik hari ini pendatang baru. Selanjutnya saya ingatkan agar loyalitas dan bekerjasama dalam menjalankan roda pemerintahan,” kata Gubsu.
Dia menambahkan, setelah pelantikan ini, kepala daerah segera lakukan konsolidasi mewujudkan visi misi yang disampaikan saat Pilkada lalu.
“Contohnya saya, visi misi saya tak keluar dari visi misi presiden baik pendidikan, kesehatan, pariwisata dan lainnya, tidak boleh bertolakbelakang, harus ada petunjuk dari atas ke bawah,” katanya.
Demikian Gubernur dan Bupati maupun Wali kota harus melaksanakan kebijakan dengan implementasi untuk percepatan pembangunan. “Gubernur tidak sampai tangannya ke desa maupun kelurahan. Perpanjang tangan adalah bupati dan walikota,” sebutnya.
Edy Rahmayadi juga mengingatkan agar Wali Kota dan Bupati agar menjalankan visi misi bersama dengan wakilnya. “Kebanyakan baru setahun menjabat antara bupati dan walikota dengan para wakilnya tidak harmonis. Saya tidak mau mendengar itu. Makanya harus loyalitas,” katanya.
“Seperti saya dengan Wagubsu, dibilang ribut. Saya yakinkan bahwa saya dengan Wagubsu tidak ada ribut. Karena kita melaksanakan loyalitas. Maka itu laksanakan tugas lebih baik sesuai dengan bersama,” tegas Gubsu lagi.
Edy Rahmayadi mengakui bahwa hal itu merupakan gosokan-gosokan sehingga muncul isu yang menyebutkan ketidakharmonisan. “Amanah rakyat ini cukup berat,” katanya.
Dia mengatakan loyalitas kepala daerah kabupaten/kota dengan gubernur. “Tidak ada alasan bupati dan wali kota menentang kebijakan gubernur selagi kebijakan itu on the track. Jika ada persoalan, sampaikan dan musyawarahkan,” tegasnya.
Edy Rahmayadi juga menegaskan agar kepala daerah tidak berbuat salah dalam menjalankan kinerjanya sehingga harus berurusan dengan hukum.
“Jangan sekali lagi berbuat salah, Sumut malu. KPK menyampaikan laporannya, kita turun satu langkah menjadi nomor 3. Dua bulan lalu nomor 2, kita berlomba dengan Jawa Barat. Ingatkan kepala dinas, ayo berbuat baik,” harapnya.
Ingatkan Kota Medan
Edy Rahmayadi melanjutkan, pemerintahan tidak akan berjalan jika tidak ada kerjasama yang baik.
Pada kesempatan itu, Edy mengingatkan Pemerintah Kota Medan sebagai ibu kota Sumatera Utara dimana infrastruktur jalan yang mengkhawatirkan.
“Kita tau infrastruktur, banyak yang kita khawatirkan. Saya lelah dan capek berpikir itu. Apa fokus Kota Medan,” sebutnya.
Namun demikian, Gubsu siap mensupport daerah untuk mewujudkan cita-cita rakyat Sumatera Utara.
OM-zan