Lebih 12 Ribu Orang Teken Petisi Menolak Din Syamsuddin Tokoh Radikal

OkeGlobal33 Dilihat

JAKARTA | okemedan.  Buntut laporan sejumlah alumni ITB yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR) ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas dugaan Din Syamsuddin melakukan pelanggaran kode etik dan perilaku terkait radikalisme, belasan ribu orang menandatangani petisi menolak dugaan tersebut.

Sedikitnya 12 ribu orang telah menandatangani petisi yang menolak mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut sebagai tokoh radikal.

Petisi yang dimuat di laman change.org itu telah ditandatangani sekitar 12.954 orang hingga Senin (15/2) pukul 07.05 WIB. Targetnya 15.000 orang turut berpartisipasi.

Petisi online itu dibuat oleh seseorang bernama David dan ditujukan kepada GAR-ITB. Dalam deskripsi petisi, disebut bahwa tudingan Din radikal adalah tindakan yang absurd dan tidak masuk akal.

Pembuat petisi menulis beberapa pendapat tokoh seperti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti hingga Azyumardi Azra tentang sosok Din.

“Pimpinan KASN dan Kementerian Agama hendaknya dapat menilai masalah ini secara objektif dan adil. Dengan begitu dapat diciptakan suasana kepegawaian yang lebih kondusif terkait isu sosial politik,” dikutip dari petisi tersebut.

pihak rektorat ITB membantah memiliki hubungan langsung dengan GAR-ITB. GAR-ITB disebut bukan organisasi resmi di bawah naungan ITB.

“GAR-ITB bukan organisasi di bawah ITB,” kata Kepala Biro Humas dan Komunikasi, Naomi Sianturi, Minggu (14/2).

Meskipun anggota yang tergabung merupakan alumni, Naomi mengatakan GAR-ITB tak pernah tercatat dalam struktur resmi lingkup organisasi kampus ITB.

Naomi menilai sudah sepatutnya pihak rektorat ITB tak memiliki kapasitas untuk menjawab pelbagai persoalan terkait GAR-ITB.

“Karena urusan alumni itu hanya alumni dan Ikatan Alumni yang berhak,” kata dia.

Terpisah, Anggota GAR-ITB, Nelson Napitupulu menyatakan Juru Bicara Presiden Joko Widodo,Fadjroel Rachman aktif tergabung dalam keanggotaan GAR-ITB sampai saat ini.

“Ada, ada di WAG [WhatsApp Grup] GAR-ITB iya [tergabung]. Dia ada di WAG-nya. Obrolan orang di WA saja. Kalau dia ada waktu, ya dia merespons. Kalau ada diskusi isu-isu tentang radikalisme intoleransi kita hadirkan di situ,” kata Nelson kepada CNNIndonesia.com, Minggu (14/2).

 

CNNIndonesia.com 

 

Tinggalkan Balasan