HONG KONG | Okemedan. Pemerintah Hong Kong mencabut aturan lock down di kawasan Distrik Kowloon pada Senin dinihari waktu setempat (25/1/2021) setelah menguji kesehatan sekitar 7.000 orang guna mengekang wabah di daerah padat penduduk.
Lockdown sebelumnya berlaku sejak hari Jumat tengah malam hingga Sabtu kemarin.
Pemerintah HK mendirikan 51 lokasi sementara pengujian pada hari Sabtu dan menemukan 13 kasus yang dikonfirmasi di daerah terlarang yang merupakan padat penduduk dan rumah susun yang sudah tua dimana virus dikhawatirkan dapat menyebar lebih cepat.
“Bisnis di daerah itu terpukul keras dan terhenti,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
“Pemerintah berharap ketidaknyamanan sementara ini benar-benar memutus rantai transmisi lokal di distrik ini dan meredakan kekhawatiran dan ketakutan warga, sehingga mereka mendapatkan kembali kepercayaan untuk melanjutkan kegiatan sosial dan bisnis di daerah tersebut, dan kembali ke kehidupan normal.”
Lockdown di District Jordan, di seberang pelabuhan dari jantung kawasan bisnis, menjadi tindakan pertama yang diberlakukan di pusat keuangan global ini sejak wabah terjadi.
Pada hari Minggu, pemerintah melaporkan 76 kasus COVID-19, sehingga total menjadi 10.086, dimana 169 orang di antaranya telah meninggal.
Otoritas Hong Kong telah mengambil tindakan agresif untuk mengekang penyebaran virus, termasuk larangan makan di tempat di kafe dan resto setelah jam 6 sore dan menutup fasilitas seperti gym, tempat olahraga, dan salon kecantikan. Sebagian besar warga memakai masker saat berkeliling kota.
Hong Kong sejauh ini melaporkan jumlah infeksi yang jauh lebih sedikit daripada kota kota besar lainnya di dunia. Koa itu mencatat kurang dari 10 ribu kasus pada tahun 2020.
CNA/OM-nta