Orang Tua Bayi Kembar Siam: “Hanya Allah yang Membalas Jasa dan Pengabdian Dokter”

OkePeristiwa11 Dilihat

MEDAN I okemedan. Orang tua bayi kembar siam Adam dan Aris tak kuasa menahan rasa harunya atas keberhasilan tim medis yang melakukan operasi pemisahan bayi mereka dengan kondisi sehat.

Tak bosan mereka mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada dokter dan tim medis RSUP H Adam Malik Medan.

“Hanya Allah yang bisa membalas jasa dan pengabdian para dokter atas berhasilnya memisahkan bayi kembar Putra pertama kami tersebut,” ucap Nur Rahnawati didampingi suaminya Supono dengan suara terisak-isak, di RSUP H Adam Malik Medan, Kamis (21/1/2021).

Sementara itu tim medis milik pemerintah pusat ini kembali menoreh prestasi yang ke-4 kalinya dalam operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris asal Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Rabu (20/1/2021) sore Utara, dalam kondisi sehat walafiat.

 

Sekretaris tim penanganan bayi kembar siam RSUP H Adam Malik Medan Dr Rizky Adriansyah didampingi oleh Prof Dr Guslihan Dasatjipta sebagai Ketua tim dan juga Dirut RS H.Adam Malik Medan Dr Zainal Safri, serta dokter bedah Erdjan Fikri serta Humas Rodarip Dorothy Simanjuntak, Kamis (21/1/2021) siang, mengatakan, bayi kembar siam yang diberi nama Adam dan Aris adalah anak pertama dari pasangan Nur Rahmawati (26) dan Soepomo (32) warga Dusun III Kelapa Dua Desa Tanjung Haloban Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

Bayi kembar siam itu lahir pada 9 Desember 2019 di RSUP Adam Malik Medan, berdasar rujukan dari rumah sakit swasta daerah.

Dikatakan dr Rizki, pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar Adam dan Aris tersebut dilaksanakan Rabu (20/1/2021), oleh lebih dari 50 tim medis dari berbagai keahlian yang diketuai Prof dr Guslihan.

Tim medis bersama orang tua bayi.

Operasi berlangsung mulai pukul.08.00 WIB dan selesai dipisahkan pukul17.40 WIB. Selanjutnya malam pukul 21.00 WIB, bayi kembar siam itu dirawat di ruang ICU.

Ditambahkan Prof Guslihan, kondisi bayi kembar siam dempet pada bagian perut dan dada yang kini berusia 12 bulan itu terus dipantau 3×24 jam.

”Hingga saat ini belum ditemukan kendala berarti, kondisi Adam-Aris relatif stabil,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan tentang besar biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pemisahan bayi kembar keempat tersebut,Dirut RSUP H Adam Malik, Dr Zainal Safri Sp.PD-KKV SpJP mengatakan biayanya ditanggung pemerintah.

OM-wan

 

 

Tinggalkan Balasan