Dukung Danau Toba Jadi Geopark Dunia, UISU Serahkan Bantuan Pupuk 1 Ton ke Haranggaol

Okedukasi34 Dilihat

MEDAN | okemedan. Dalam rangka mendukung Program Kawasan Danau Toba sebagai Geopark Dunia, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) melalui Lembaga Penelitian melakukan kajian guna mempersiapkan konsep yang dapat dilaksanakan dalam rangka membantu Pemprov Sumut mempercepat langkah-langkah menjadikan Danau Toba sebagai Geopark dunia.

Salah satunya dengan memberikan bantuan 1 ton pupuk kompos kepada masyarakat di Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun.

Tujuannya untuk mengajak masyarakat beralih dari kegiatan keramba jaring apung dan kembali fokus pada bidang pertanian, seperti bawang dan pisang seperti dulu. Pelepasan bantuan pupuk itu langsung dilepas Rektor UISU Dr H Yanhar Jamaluddin MAP dari halaman parkir Kampus UISU Jalan SM Raja, Kamis (14/1/2021).

Hadir dalam kegiatan itu, pimpinan Universitas, Lembaga dan Fakultas dilingkungan UISU. Sedangkan dari DInas kebersihan hadir Dr H Indra Utama SE MSi yang juga Ketua Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS) Sumut.

Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU, Prof Ismet Danial Nasution, drg mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang tersebut.

“Ini membuktikan bahwa UISU mampu menjalankan caturdharmanya yakni penelitian, pengabdian dan dakwah Islamiyah sekaligus sebagai perguruan tinggi yang bercirikan keislaman. Inilah yang disebut bahwa Islam itu merupakan rahmatan lil alamin,” katanya.

Selaku Ketum Umum Pengurus Yayasan UISU, Prof Ismet juga mengingatkan bahwa Pemerintah sangat berharap agar UISU ikut berkontribusi dalam pembangunan.

“Energi UISU harus tampil keluar membangun prestasi dan menciptakan programyang relevan dan dibutuhkan masyarakat,” ucapnya.

Apa yang dilakukan UISU dengan memberikan bantuan pupuk kepada petani di Haranggaol tentunya sudah berdasarkan kajian dan memang dibutuhkan masyarakat.

Dalam sambutannya, Rektor UISU, Dr H Yanhar Jamaluddin MAP mengucapkan terimakasih kepada PKPS yang telah bekerjasama dengan UISU untuk sama-sama mendukung pemerintah guna mewujudkan Danau Toba menjadi Geopark dunia karena memiliki kekayaan dan keanekaragaman dari segi ekologi dan budaya.

Rektor UISU juga berharap kerjasama yang digagas oleh Lembaga Penelitian UISU bersama Pusat Studi Sejarah, Pusat Pengkajian dan Informasi Lingkungan Hidup serta Pusat Studi Kajian Pembangunan Desa dan Kebijakan Publik dengan pemerintah itu terus dilanjutkan dengan membuat kajian-kajian dalam rangka mendukung program-program pemerintah.

“Kita juga mengatakan sedang menggagas konsep wisata berbasis Syariah untuk Kawasan Danau Toba. Kita sedang kaji untuk membangun konsep wisata yang kita sebut dengan UISU Corner di Kawasan Danau Toba,” terangnya.

Pada saat yang sama, Ketua PKPS Dr H Indra Utama SE MSi mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan partisipasi UISU membantu pemerintah.

Pihaknya sangat memahami bahwa keramba jarring apung yang selama ini dikelola masyarakat secara ekonomi memang membantu, tetapi banyak penelitian menyebutkan bahwa keberadaan keramba jarring apung memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

Sejalan dengan itu, Kepala Pusat Studi Kajian Pembangunan Desa dan Kebijakan Publik UISU, Dr Sofyan MSi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan presurvey bersama tenaga lapangan dari Dinas Kebersihan.

Dari hasil prasuvey itu, katanya, akhirnya tim dari UISU berinisiatif untuk bekerjasama dan PKPS untuk menyalurkan bantuan pupuk.

Sebab, dengan cara itu dapat menstimulan masyarakat untuk secara perlahan beralih dari keramba jarang apung ke komoditi pertanian awal yakni bawang dan pisang.

“Karena memang dilapangan kita temui keluhan masyarakat karena harga pupuk yang mahal,” katanya.

Namun, Dr Sofyan juga dosen Fakultas Ekonomi UISU itu menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai kajian yang nantinya akan dibahas dalam webinar sekaligus mengundang Wakil Gubernur Sumatera Utara Drs Musa Rajekshah MHum sebagai salah satu keynote speaker.

“Kita sudah menyelesaikan laporan hasil presurvey, sekaligus kajian terkait upaya percepatan Danau Toba menjadi Kawasan wisata guna mendukung penetapan Danau Toba sebagai Kawasan Geopark oleh UNESCO,” ujarnya.

OM-zan

Tinggalkan Balasan