MEDAN | okemedan. Rektor Universitas Islam Sumatera Utara, Dr H Yanhar Jamaluddin MAP mengingatkan para dokter untuk mengedepankan etika dan akhlak dalam menjalankan profesi dokter di tengah-tengah masyarakat.
“Akhlak dokter lulusan UISU harus beda dengan dokter lulusan perguruan tinggi lain,” kata Rektor UISU Dr Yanhar Jamaluddin, MAP pada judisium 48 dokter baru lulusan Fakultas Kedokteran UISU, di kampus Jalan STM Medan, Rabu (30/12/2020).
Hadir pada judisium Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah, Dr Liesna Andriany MPd, Dekan FK dr Indra Janis MKT, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Senat FK UISU, para anggota senat, Ka Prodi Sarjana Kedokteran, Direktur RSUD, Dr Pirngadi Medan diwakili Wadir 3, dr Syamsul Arifin Nasution SPOG, Ketua Komkordik RSUD Dr Pirngadi, dr Nova Arianti SPM, Direktur RS Haji Medan, Ka Rumkit Nhayangkara Tk II diwakili Ismail Arfan, Ka Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB.
Rektor menjelaskan betapa pentingnya akhlak dalam pandangan Islam, hingga diturunkan Rasul ke dunia ini hanyalah untuk menyempurkan akhlak manusia. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh. (HR: Bukhari).

Dikatakannya, kekacauan di dunia ini bukan disebabkan oleh orang-orang jahat, tetapi cendrung terjadi akibat ulah orang-orang pintar yang tidak memiliki akhlak. Jadi sesungguhnya tidak penting dengan orang pintar, tetapi yang lebih adalah orang-orang yang memiliki akhlak.
Rektor juga berpesan bagi dokter baru untuk turut serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara terus menerus. Apalagi mutu kesehatan Rumah Sakit di tanah air sudah diakui dunia internasional.
”Standar yang harus diperhatikan dalam meningkatkan mutu kesehatan tidak terlepas dari mengedepankan etika kedokteran,” tandas rektor.
Pada bagian lain dipesankan juga agar para lulusan dokter teruslah memasang niat untuk menjadi manusia terbaik untuk mencapai kesuksesan.
Cita-cita tidak hanya menjadi dokter, tetapi harus ditingkatkan menjado doktor dan bila perlu menjadi profesor.
“Dalam mencapai cita-cita tentu tidak semulus yang diharapkan karena sudah barangtentu ada rintangan-rintangan yang harus dilewati, karena itu harus bersabar dan punya ketekunan dengan rasa optimistis,” ucapnya lagi.
Ditambahkannya bahwa guna meraih apa yang men jadi harapan harus dimulai dengan niat, tanpa niat harapan tidak akan tercapai. Niat merupakan langkah aweal dalam mengejar cita-cita.
OM-zan