PARITOHAN | okemedan. Indonesia memiliki sungai dengan jeram terbaik ketiga di dunia setelah Sungai Zambezi di Afrika dan Sungai Colorado yang melintasi United States dan Meksiko.
Sungai tersebut bernama Sungai Asahan yang berhulu di Danau Toba dan terbentang sepanjang ±150 kilometer hingga ke Selat Malaka.
Derasnya arus sungai Asahan telah menjadi incaran para investor untuk mengembangkan potensi listrik yang ramah lingkungan sejak beberapa dekade yang lampau, salah satunya dikenal sebagai proyek Asahan, impian yang menjadi kenyataan, yaitu Inalum yang mengoperasikan dua PLTA: Sigura dan Tangga serta Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung.
Geliat pembangunan PLTA Asahan 3 di Sungai Asahan terus berlanjut di hilir dari PLTA tangga dimana sebelumnya PLTA Asahan 1 di hulu dari PLTA Sigura-gura juga telah beroperasi.
Ternyata disisi lain, sungai ini juga biasa digunakan untuk berolahraga arung jeram atau rafting dan kayak oleh wisatawan lokal ataupun wisatawan mancanegara baik pemula ataupun yang sudah mahir. Arus sungainya beragam, mulai dari arus tenang hingga arus deras.
Tidak hanya itu, rute arung jeram di Sungai Asahan ini juga disuguhi pemandangan tebing dan air terjun yang sangat spektakuler.
Sungai yang keluar dari Danau Toba ini memberikan tantangan yang memacu adrenalin dengan empat jeram yang memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda,. yaitu Jeram Selamat Datang, Jeram Ali Imran, Jeram Batu Arang, dan Jeram Standing Wave.
Waktu terbaik untuk berkunjung dan bermain arung jeram di Sungai Asahan adalah bulan September sampai Januari. Akan tetapi, meskipun berkunjung di luar bulan tersebut, level permukaan airnya tetap stabil baik saat musim hujan ataupun musim kemarau. Hal ini karena adanya bendungan milik PT Inalum (Pesero) yang mengatur debit air yang mengalir ke Sungai Asahan.
Rute Pengarungan
Terdapat dua jalur dengan tingkat kesulitan yang berbeda di Arung Jeram Sungai Asahan, yaitu jalur fun dan jalur ekstrem. Jalur fun terbentang sepanjang delapan kilometer dengan waktu perjalanan 2,5 jam.
Dalam pengarungan jalur ini akan melewati beberapa spot, dimulai dari Batumamak Desa Meranti Utara, kemudian melewati spot Welcome Rapid, Halim Run Rapid, Jeram Batu Arang, Air terjun Batu Mamak, Canyon Waterfall, Air Terjun Batu Lompat, Batu Tengkorak, dan berakhir di Bedeng, Desa Marjanji Aceh.
Sedangkan jalur ekstrem menempuh tiga kilometer pengarungan dengan waktu tempuh selama satu jam. Jalur ini dimulai dari Desa Tangga dengan spot School Run dan berakhir di Zivana.
Dampak Pandemi
Pandemi Covid-19 berdampak besar kepada sektor pariwisata satu ini. Banyak turis lokal dan internasional yang tidak dapat bermain arung jeram di Sungai Asahan karena wabah Coronavirus. Sebelum pandemi menyerang, turis asing yang datang berasal dari Australia, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lainnya di Eropa. Dalam seminggu, biasanya terdapat empat trip pengarungan.
Namun ketika pandemi datang, hanya ada satu atau dua trip dalam seminggu.
Sungai Asahan ini merupakan destinasi favorit bagi mereka para petualang dan pencinta arung jeram. Selain arung jeram juga ada kayak yang dapat dimainkan di sungai ini. Setiap tahunnya di Sungai Asahan digelar Festival Arung Jeram dan Festival Kayak Indonesia yang melibatkan banyak orang, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Akomodasi dan Penginapan
Perjalanan menuju Sungai Asahan Rafting ini dapat ditempuh melalui dua jalur. Jalur pertama dari Bandara Kuala Namu Internasional ke Kisaran. Dari Kisaran menuju Bandar Pulau kemudian ke Desa Tangga. Estimasi perjalanan menggunakan jalur ini adalah empat jam. Jalur kedua yaitu dari Medan menuju Porsea, Kabupaten Toba Samosir. Dari Porsea lanjut ke Desa Tangga.
Jalur ini memakan waktu selama lima sampai enam jam. Untuk penginapan pun saat ini juga sudah tersedia tempat penginapan atau homestay dan perkemahan di pinggir sungai.
Dukungan Inalum
Untuk mendukung pariwisata lokal, Inalum mengucurkan dana sebesar 549 juta rupiah dalam bentuk Sarana dan Prasarana Arung Jeram berupa pembangunan akses jalan, tangga, dan fasilitas lainnya, serta perlengkapan dan peralatan arung jeram seperti perahu, dayung, helm, dan jaket keselamatan. Bantuan ini diharapkan dapat menyelaraskan antara pembangunan dan eko wisata di Sungai Asahan di masa yang akan datang.
“Saya berharap sarana dan prasarana ini dapat menjadi modal awal untuk menyelenggarakan kegiatan internasional. Saya yakin apabila kita bergandengan tangan, bekerja sama, dan bersungguh-sungguh kita bisa mewujudukan mimpi, membuat wisata ini maju, dan meninggikan martabat bangsa di mata dunia,” ujar Senior Executive Vice President Umum dan Sumber Daya Manusia PT Inalum (Persero) Dwi Fatan Liliyana.
Bantuan sarana dan prasarana ini diberikan secara seremonial pada tanggal 19 November 2020 di Desa Meranti Utara sekaligus exhibition untuk mencoba Arung Jeram di Sungai Asahan. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Senior Executive Vice President Umum dan Sumber Daya Manusia PT Inalum (Persero) Dwi Fatan Liliyana, didampingi Manager CSR/PKBL, Tober G.Sidabutar, Manager Humas PLTA, A.Iqbal Harahap dan Perwakilan Mind.Id, Yan Eka Mileza kepada Pjs Bupati Toba Harianto Butarbutar bersama Kepala Desa Meranti Utara Walter Siagian.
“Mohon segala bantuan ini dirawat, dijaga, dan dimanfaatkan dengan baik. Harapan kami, sarana dan prasarana yang telah diserahkan dapat menjadi modal awal untuk mengenalkan dan mempromosikan wisata air ini agar semakin banyak dikunjungi orang. Apabila banyak pengunjung, maka perekonomian masyarakat sekitar pun akan meningkat,” demikian disampaikan oleh Pjs Bupati Toba Harianto Butarbutar.
ril